REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan partainya dan MUI memiliki kesamaan cara pandang dalam beberapa hal. Salah satu kesamaan keduanya, terlihat dari penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
"Di berbagai isu tertentu kami memiliki kesamaan cara pandang yang tentunya suara MUI bisa kami juga perkuat melalui suara anggota DPR RI dan DPRD di berbagai wilayah," ujar AHY usai pertemuan tertutup ketika bersilaturahim ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (14/7).
Terkait pembahasan RUU HIP, AHY menjelaskan, Demokrat dan MUI berpandangan bahwa penanganan pandemi Covid-19 dirasa lebih penting. "Tentunya mensinggungkan masalah baru yang tidak diperlukan negeri kita, disaat seharusnya kita semua fokus bersatu melawan pandemi Covid-19," ujar AHY.
Selain itu, ia mengatakan, semua pihak sebaiknya tak lagi membenturkan isu-isu terkait Pancasila dan agama. Sebab, hal tersebut akan menjadi penghambat Indonesia untuk berkembang lebih baik.
"Jangan menghadirkan isu-isu baru yang sebetulnya tidak relevan dan kontekstual terhadap kondisi bangsa ini dan perjuangan kita mewujudkan bangsa," ujar AHY.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, kunjungan Partai Demokrat diharapkan dapat memperat tali silaturahim keduanya. Apalagi, mengingat kantor kedunya berjarak kurang lebih 100 meter.
"Tujuan utama ketua umum Partai Demokrat beserta jajarannya ke kantor MUI adalah untuk silaturahim. Semoga kunjungan ini bermanfaat bagi bangsa Indonesia," ujar Muhyiddin.