Jumat 10 Jul 2020 22:50 WIB

Ribuan Santri di Pamekasan Madura Peroleh Beasiswa

Ribuan santri Pamekasan Madura peroleh bewasiswa dari pemerintah kabupaten.

Ribuan santri Pamekasan Madura peroleh bewasiswa dari pemerintah kabupaten. ilustrasi santri.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Ribuan santri Pamekasan Madura peroleh bewasiswa dari pemerintah kabupaten. ilustrasi santri.

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN— Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memberikan bantuan beasiswa kepada 2.000 santri yang menempuh pendidikan di 63 pondok pesantren di wilayah itu.

"Santri yang kami beri bantuan beasiswa ini melalui tiga jalur," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Madura, Jumat (10/7).

Baca Juga

Pertama, jalur kemiskinan atau kondisi orang tuanya kurang mampu, kedua jalur prestasi dan ketiga jalur hafiz atau hafal Alquran.

Beasiswa santri ini, katanya, merupakan yang pertama kali di Pamekasan dan merupakan program prioritas pasangan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja'e.

Santri yang mendapatkan beasiswa itu adalah santri yang hendak masuk di lembaga pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), baik sekolah menengah pertama (SMP) maupun madrasah tsanawiyah (MTs).

Bupati menjelaskan beasiswa kepada para santri itu untuk kebutuhan hidup sehari, seperti makan, kebutuhan untuk membeli kitab dan berbagai jenis kelengkapan kegiatan belajar di pondok pesantren, yakni uang tunai Rp 500 ribu per bulan.

"Dari tiga jalur yang kami gunakan ini yang paling banyak adalah dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu," katanya, menjelaskan.

Dari 63 pondok pesantren yang menjadi mitra Pemkab Pamekasan dalam program beasiswa santri itu, jumlahnya berbeda antara satu pesantren dengan pesantren lainnya.

"Ada yang 20 orang hingga 30 orang, dan yang paling banyak 80 orang. Jadi, di antara 20 hingga 80 orang," kata bupati.

Khusus program beasiswa santri yang bersumber dari APBD ini, pemkab juga menunjuk tenaga pembimbing.

Selain bertugas memberikan bimbingan dan arahan serta menjadi mediator antara pemkab dengan lembaga pendidikan pondok pesantren, tugas tenaga pembimbing itu juga memberikan bimbingan rutin kepada santri. Materinya seputar keagamaan, kebangsaan, dan kewirausahaan.

"Jadi, setiap sebulan sekali, tenaga pembimbing dari kalangan profesional dan praktisi ini datang ke pondok-pondok pesantren dimana mereka belajar, guna memberikan materi terkait keagamaan, kebangsaan dan wirausaha itu," katanya.

Tiga materi itu dipandang penting agar santri memiliki pemahaman yang padu antara keagamaan dengan kebangsaan serta pentingnya memiliki wawasan kewirausahaan sebagai bekal kelak apabila sudah selesai menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Sebelumnya Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan Halifaturrahman menjelaskan, sesuai dengan jadwal, santri penerima beasiswa itu harus sudah mulai tinggal di pesantren pada 15 Juli 2020. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement