REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mulai memikirkan cara pemulihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini ikut terdampak pandemi virus corona. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menilai UMKM merupakan usaha produktif yang dimiliki perorangan dan badan usaha yang harus ditumbuhkan kembali supaya ekonomi masyarakat kembali meningkat.
"Pada perekonomian masyarakat, kita harus perioritaskan bantu UMKM, karena jika pemerintah tidak bantu UMKM ini, maka akan lebih berdampak pada perekonomian masyarakat," kata Irwan Prayitno, Selasa (7/7).
Jumlah UMKM di Sumbar saat ini tercatat sebanyak 593.100 unit. Meliputi perdagangan, pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan, pengolahan, bangunan, komunikasi, hotel, restoran dan jasa-jasa lainnya.
Data hingga 16 Juni 2020 lalu, ada 5 persoalan yang dihadapi UMKM karena covid. Yakni penjualan atau permintaan pelanggan menurun, sulitnya bahan baku, distribusi terhambat, permodalan dan produksi terhambat. Gubernur Sumbar meminta Dinas UMKM tingkat provinsi dan kabupaten kota agar melakjkan pendataan UMKM.
Kemudian menyiapkan aplikasi pendataan secara online. Supaya lebih memudahkan pencarian jalan keluar setiap kategori UMKM. Salah satu jalan keluar yang disebutkan Irwan Prayitno adalah memberikan bantuan permodalan kepada pelaku UMKM.