Senin 29 Jun 2020 23:44 WIB

Ini Cara Sindikat Cairan Vape Narkoba Raih Untung Miliaran

Sindikat cairan vape berbahan tembakau gorila raih untung lewat penjualan online

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana (kanan) bersama Diresnarkoba Kombes Pol Mukti Juharsa (kiri) memperlihatkan barang bukti saat gelar kasus pengungkapan jaringan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/6/2020). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap dua kasus narkoba dengan mengamankan sejumlah barang bukti berupa narkotika jenis sabu-sabu seberat 11,82 kilogram, tembakau sintetis atau tembakau gorila seberat 24 kilogram, liquid vape tujuh liter, serbuk canabinoid atau tembakau sintetis 500 gram dengan 11 orang tersangka.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana (kanan) bersama Diresnarkoba Kombes Pol Mukti Juharsa (kiri) memperlihatkan barang bukti saat gelar kasus pengungkapan jaringan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/6/2020). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap dua kasus narkoba dengan mengamankan sejumlah barang bukti berupa narkotika jenis sabu-sabu seberat 11,82 kilogram, tembakau sintetis atau tembakau gorila seberat 24 kilogram, liquid vape tujuh liter, serbuk canabinoid atau tembakau sintetis 500 gram dengan 11 orang tersangka.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sindikat produsen dan pengedar cairan rokok elektrikvape yang mengandung narkotika jenis tembakau gorila, meraup keuntungan transaksi hingga miliaran rupiah melalui penjualan secara daring.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan berdasarkan pengakuan para tersangka yang berhasil diamankan, sindikat ini baru enam bulan memproduksi dan memasarkan cairan vape isi narkoba, namun berhasil meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

Baca Juga

"Dari hasil keterangan para tersangka, industri rumahan ini baru mulai Januari 2020. Omzetnya cukup besar, sudah miliaran tergantung bagaimana mereka edarkan secara daring," kata Irjen Nana.

Nana mengatakan ada tujuh tersangka anggota sindikat ini yang berhasil ditangkap jajaran penyidik Polda Metro Jaya dan setelah dilakukan pemeriksaan intensif diketahui jika sindikat ini diketahui oleh narapidana di salah satu Lapas di wilayah Bali.

"Yang menarik lagi adalah sindikat ini dikendalikan napi. Narapidana lapas yang memang berada di Lapas Bali," ujarnya.

Nana mengatakan sindikat ini terungkap berkat tertangkapnya satu orang tersangka pada 12 Juni di Cawang, Jakarta Timur dengan barang bukti lima botol berisi cairan narkotika.

Penangkapan tersebut dikembangkan yang berhasil menangkap lima orang tersangka di wilayah Denpasar, Bali. Salah satu lokasi penangkapan tersangka di wilayah Kuta ternyata berhasil membongkar pabrik cairan vape yang mengandung tembakau gorila.

Dari lima TKP penangkapan tersebut petugas berhasil menyita tembakau gorila sebanyak 24 kilogram, 500 gram canabinoid atau biang tembakau gorila dan 7 liter cairan vape. Tujuh orang ini kini dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 Subsider Pasal 112 ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 2 UU RI no 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman penjara minimal lima tahun, maksimal 20 tahun dan atau seumur hidup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement