Sabtu 27 Jun 2020 14:46 WIB

Ikappi: 768 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 112 Pasar

Ikappi memastikan protokol kesehatan terus didorong untuk mencegah penularan Covid.

Warga berjalan di depan pasar Rejowinangun yang ditutup sementara di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu  (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung menutup lima pasar tradisional yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 selama tiga hari untuk disterilisasi
Foto: ANTARA /ANIS EFIZUDIN
Warga berjalan di depan pasar Rejowinangun yang ditutup sementara di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung menutup lima pasar tradisional yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 selama tiga hari untuk disterilisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) merilis data, sebanyak 768 kasus positif  Covid-19 ditemukan di 112 pasar. Jika dibandingkan dengan jumlah total 14.350 pasar tradisional, rasio pasar yang memiliki kasus positif Covid-19 terbilang sedikit.

Namun, Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri memastikan bahwa protokol kesehatan terus didorong dilaksanakan di pasar tradisional untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga

"Memang kami harus akui bahwa tempat berkumpul itu punya potensi cukup besar untuk penularan Covid-19 salah satunya pasar tradisional," kata Mansuri dalam diskusi Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta pada Sabtu (27/6).

Mansuri memastikan langkah itu akan menjadi bagian ikhtiar Ikappi untuk membuat pasar tetap aman dari Covid-19. Salah satu caranya adalah mendorong digalakkan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional seperti pemakaian masker, pengadaan tempat mencuci tangan, pemeriksaan suhu, penjagaan jarak dan pemakaian sekat plastik untuk menghindari kontak dekat pedagang dan pembeli.

Mansuri mengatakan Ikappi akan terus mendorong penyediaan tempat mencuci tangan di sudut-sudut blok pasar dan penggunaan masker dengan benar oleh pedagang serta pengunjung.

"Terus kami dorong melalui spanduk dan disampaikan secara terus menerus di pasar adalah menggunakan masker. Kadang-kadang masyarakat kita atau pedagang, saya harus akui mengubah kebiasaan lama itu tidak mudah, tetapi harus terus kita sampaikan menggunakan masker itu sangat penting," kata dia.

Pasar tradisional, tegas dia, adalah salah satu pusat distribusi yang digunakan oleh masyarakat. Karena itu menjadi penting untuk menjaganya agar tetap aman dari penularan Covid-19.

Untuk kegiatan jual beli terus berjalan di pasar tradisional, Ikappi mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan mereka untuk melakukan pemeriksaan suhu untuk masuk ke area pasar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement