Ahad 21 Jun 2020 21:18 WIB

OTG Semakin Banyak, Bupati Banyumas Minta Warga Waspada

Dua dari empat kasus baru positif Covid di Banyumas adalah orang tanpa gejala (OTG).

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andri Saubani
Bupati Banyumas Achmad Husein.
Foto: Antara
Bupati Banyumas Achmad Husein.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Meski Pemprov Jateng memasukkan Kabupaten Banyumas sebagai zona hijau, Bupati Banyumas Achmad Husein meminta masyarakat Banyumas untuk tetap waspada. Hal ini mengingat jumlah warga terjangkit Covid19 yang masuk kategori OTG (orang tanpa gejala), diperkirakan semakin banyak.

"Terakhir, kami mendapat laporan ada empat orang lagi terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, dua orang di antaranya masuk kategori OTG atau orang yang tidak memunculkan gejala sakit," katanya, Ahad (21/6).

Baca Juga

Konfirmasi adanya empat pasien baru yang positif Covid 19, menurut Bupati, diperoleh dari hasil tes PCR (polymerase chain reaction) yang hasilnya diperoleh Sabtu (20/6). Keempat pasien baru tersebut, terdiri dari dua mahasiswa yang kost di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran, seorang warga Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat, dan seorang ASN warga di Kelurahan Bancarkembar Kecamatan Purwokerto Utara.

Dua mahasiswa yang terkonfirmasi positif, menurut Bupati, merupakan mahasiswa yang berasal Purbalingga dan Cilacap. Terhadap temuan ini, Tim Gugus Tugas telah melakukan pelacakan dengan melakukan rapid test seluruh penghuni rumah kost.

"Dari hasil rapid test tersebut, 7 orang mahasiswa yang tinggal satu kos dengan kedua pasien, tidak ada yang reaktif. Dengan hasil ini, kami memperkirakan kedua pasien tersebut tidak tertular Covid-19 dari teman satu kost. Tapi dari luar yang kita belum bisa pastikan,'' katanya.

Sedangkan dua orang positif Covid-19 lainnya, menurut Bupati, terdiri dari seorang perempuan (24) dan laki-laki (30). Pasien perempuan yang merupakan warga Kober, diketahui positif setelah pada 14 Juni berobat ke RS Ananda Purwokerto. Saat itu, dia hanya mengeluhkan batuk dan indera penciumannya yang tidak bisa mencium bau ap apun.

"Pihak RS kemudian merujuk pasien bersangkutan melakukan tes PCR. Hasilnya, ternyata terkonfirmasi positif Covid 19," katanya.

Dari penelusuran diketahui, pasien tersebut baru melakukan perjalanan ke Palembang. Yang bersangkutan pulang dari Palembang 11 Juni 2020 dengan menggunakan pesawat, dan melakukan perjalanan menggunakan bis dari Yogyakarta.

"Yang bersangkutan masuk kategori OTG karena sampai saat ini hanya mengeluh batuk dan terganggu penciumannya. Tidak ada keluhan lainnya," kata Bupati.

Sedangkan pasien yang laki-laki warga Bancarkembar, diketahui positif setelah yang bersangkutan menjalani rapid test untuk keperluan dinas sebagai ASN di Kementerian Pariwisata Jakarta. Hasil rapid test yang bersangkutan, diketahui reaktif sehingga ditindak-lanjuti tes PCR.

"Hasilnya, ternyata terkonfirmasi positif," jelas Bupati,

Bupati juga menyebutkan, pada pasien terakhir ini juga tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga masuk dalam kategori OTG. Dengan ada adanya temuan beberapa kasus OTG, Bupati memperkirakan ada cukup banyak OTG di masyarakat yang terkonfirmasi. Untuk itu, Bupati minta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan penularan kasus dari OTG.

"Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan, adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan. Kenakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan sabun," jelasnya.

Bupati menyebutkan, Covid 19 mungkin tidak akan berpengaruh atau menimbulkan gejala sakit pada orang yang sehat. "Namun ingat, di rumah kita ada anak, istri dan mungkin orang tua yang belum tentu kondisinya sehat. Mereka harus kita lindungi. Jangan sampai kita menjadi OTG, kemudian menularkan penyakit kita pada keluarga kita," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement