Kamis 18 Jun 2020 22:09 WIB

Komisi X Minta Kemenkominfo Terlibat dalam Akses Belajar

Masalah pembelajaran daring terkendala kurangnya akses internet di sejumlah daerah

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Guru membuat tugas dan berinteraksi dengan siswa lewat Google Classroom di SMP Lazuardi Kamila Global Compassianote School (SCS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). Sekolah setempat menerapkan pembelajaran secara daring menyusul aturan Pemerintah Kota Solo yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona dengan meliburkan sekolah selama 14 hari setelah adanya satu pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia dan satu dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi, Solo. ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.
Foto: Antara/Maulana Surya
Guru membuat tugas dan berinteraksi dengan siswa lewat Google Classroom di SMP Lazuardi Kamila Global Compassianote School (SCS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). Sekolah setempat menerapkan pembelajaran secara daring menyusul aturan Pemerintah Kota Solo yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona dengan meliburkan sekolah selama 14 hari setelah adanya satu pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia dan satu dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi, Solo. ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ikut dilibatkan dalam mengatasi masalah pembelajaran dalam jaringan (daring). Hetifah mengatakan, salah satu masalah besar yang membuat pembelajaran daring terkendala adalah kurangnya akses internet di sejumlah daerah.

"Kami berharap, Kemenkominfo bisa dilibatkan. Karena dalam situasi sekarang ini, kita tidak berharap pembelajaran jarak jauh ini menimbulkan suatu digital divide yang lebih hebat lagi di Indonesia," kata Hetifah, dalam telekonferensi bersama Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (18/6).

Baca Juga

Ia menjelaskan, faktanya daerah-daerah yang sudah terakses internet memiliki literasi digital yang lebih baik dibandingkan yang sulit. Tentunya, di masa depan penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki literasi digital yang baik.

"Kita tidak mungkin meninggalkan metode ini karena literasi digital yang baik ke depan akan tetap kita pertahankan, dan saya yakin sudah banyak sesi sharing antarguru atau orang tua, membuat kita mengejar ketertinggalan kita selama ini," kata Hetifah menambahkan.

Ia berharap, Kemenkominfo mengambil langkah terkait kesulitan akses internet ini. Hetifah mencontohkan, Kemenkominfo bisa memberikan bantuan gratis kuota kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah atau kepada mahasiswa. Langkah Kemenkominfo, menurut Hetifah, juga bisa mengenai komitmen bahwa memastikan tahun ini seluruh Indonesia sudah terjangkau jaringan internet.

"Ini yang belum kita dengar komitmen Menkominfo. Padahal, ini sangat mempengaruhi efektivitas pembelajaran kita selama masa Covid-19 dan setelah pandemi juga," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement