Rabu 17 Jun 2020 12:06 WIB

Emil Rampungkan Monumen Soekarno di Aljazair

PT Pertamina mendanai penuh pembangunan monumen tersebut

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Tampak monumen mendiang Presiden Soekarno di kota Aljir, Aljazair
Foto: istimewa
Tampak monumen mendiang Presiden Soekarno di kota Aljir, Aljazair

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menceritakan perancangan dan pembangunan Monumen Soekarno di Aljir, Aljazair. Ia sendiri menginisiasi dan merancang monumen yang didirikan untuk menghormati mendiang tokoh proklamator RI tersebut. 

Ridwan Kamil mengatakan, awalnya ia berdiskusi dengan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah soal inisiasi penghormatan kepada Soekarno di Aljazair. Hal tersebut karena Aljazair sangat menghormati dan menghargai jasa Soekarno di negaranya. 

Setelah berdiskusi, Ridwan Kamil, berkunjung ke Aljazair untuk menemui Gubernur Aljir. Dalam kunjungan tersebut, ia mendapat persetujuan Gubernur Aljir untuk membangun Monomen Soekarno. 

“Aljazair punya kemiripan rasa hormat ke Bung Karno, bahkan lebih (dari negara lain). Sehingga dalam diskusi awal-awal disampaikan bagaimana kalau kita membuat inisiatif yang sama di Aljazair, tapi jangan hanya nama jalan seperti di Mesir, melainkan sebuah monumen,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam Dialog Sejarah Historia.Id bertajuk Bung Karno Berdiri di Aljazair, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/6) malam. 

Menurut Emil, saat itu ia bilang, kalau Gubernur (Aljir) mengizinkan ingin membuat monumen Soekarno. "Saya bilang, Pa Gubernur Aljir, bolehkah membangun monumen bapak proklamasi kami yang menginspirasi Asia Afrika, bapak sediakan sebuah tempat, nanti semuanya saya urus, dan langsung disetujui,” paparnya. 

Gubernur Aljir, menyediakan lahan yang berada di pusat kota untuk dibangun Monumen Soekarno. Monumen didesain setengah lingkaran berbentuk bulan sabit dengan lima lingkaran. Kemudian, di tengahnya, berdiri patung Soekarno yang menghadap ke dua sisi. 

“Ada bulan sabit sebagai lambang Aljazair, ada lima lingkaran sebagai simbol Pancasila, simbol falsafahnya orang Indonesia. Dan ditengahnya itulah sosok Bung Karno kita bangun,” katanya.

Untuk membangun bangunan,  ia berkolaborasi dengan seniman Dolorosa Sinaga. Gaya seni teranyarnya,  dinilai sangat tepat karena menunjukkan tampilan yang sama di kedua sisi, sehingga patung Bung Karno akan tampak sedang menyapa pengguna jalan dari kedua arah.

“Setelah itu saya menghubungi Ibu Dolo, untuk merancang bentuk patungnya. Saya pikir gaya seni Ibu Dolo yang baru, dua dimensi tapi tiga dimensi, dari depan sama dari belakang sama. Dengan pilihan ibu Dolo ini menurut saya itu pilihan yang paling jenius. Inilah yang menjadi (desain) final,” paparnya. 

Menurut Emil, Monumen Soekarno sudah selesai dibangun. Terdapat sejumlah hambatan selama pembangunan. Salah satunya adalah biaya. Namun, hambatan tersebut dapat diselesaikan setelah PT Pertamina mendanai penuh pembangunan monumen tersebut.“Dengan izin Allah SWT, akhirnya berdirilah patung Bung Karno dengan posisi yang sangat heroik," katanya.

Emil menilai, dengan teknik seni yang juga baru dan secara urban ini jenius karena tampak depan dan belakang tetap menyapa. Untuk biaya pembangunannya disponsori penuh Pertamina, dikerjakan oleh kontraktor orang-orang indonesia di Afrika, dan difasilitasi luar biasa perjuangan ibu Dubes. “Ini cerita kalau kita kompak dan peduli, semua yang sulit pun berhasil,” katanya.

Dubes Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah mengatakan, bagi Aljazair, peristiwa Konferensi Asia Afrika dan Soekarno berkontribusi besar terhadap revolusi Aljazair di tingkat internasional. Menurutnya, hal tersebut disampaikan langsung oleh mantan Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika melalui interview diplomat Aljazair Lakhdar Brahimi.

“Disampaikan dalam wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Lakhdar Brahimi ketika diinterview, beliau mendengar bahwa mantan presiden Bouteflika itu menyampaikan bahwa KAA ini seperti revolusi Aljazair di tingkat internasional,” kata Safira seraya mengatakan, tokoh KAA Bung Karno itu memang memberikan kontribusi yang luar biasa dan diapresiasinya sangat luar biasa oleh Aljazair. Monumen Soekarno di Alzajair menurut rencana akan diresmikan pada tanggal 18 Juli 2020 mendatang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement