Senin 01 Jun 2020 07:41 WIB

BNPB : Banjir Masih Dominasi Bencana di Indonesia

Banjir masih menghantam sejumlah wilayah sejak awal tahun.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Banjir masih menghantam sejumlah wilayah sejak awal tahun. Banjir di NTB (ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Banjir masih menghantam sejumlah wilayah sejak awal tahun. Banjir di NTB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau fenomena hidrometeorologi mendominasi bencana dari awal Januari hingga jelang Mei 2020 di Indonesia. Jumlah bencana banjir yang terjadi dalam lima bulan terakhir sebanyak 532 kali. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyatakan banjir berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material.

Baca Juga

Sepanjang Januari hingga Mei 2020, total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa, luka-luka 119 dan hilang 7. Sedangkan dampak pengungsian yang pernah terjadi, BNPB mencatat lebih dari 2 juta warga mengungsi karena banjir.

"Bencana banjir masih mendominasi dibandingkan jenis bencana lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Banjir biasanya dipicu salah satunya oleh tingginya intensitas hujan tinggi," kata Jati dalam siaran pers, Ahad (31/5).

Jati menjelaskan total kerusakan rumah akibat banjir hingga akhir Mei mencapai ribuan unit. Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) berjumlah 2.689 unit, rusak sedang (RS) 1.218 dan rusak ringan (RR) 4.094.

"Kemudian kerusakan pada sektor publik yaitu fasilitas pendidikan 295 unit, peribadatan 369, kesehatan 25 dan perkantoran 46, sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit," ungkap Jati.

Jati mengingatkan hingga akhir Mei ini masih terjadi bencana yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam sudah menginformasikan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB perihal tanah longsor di Nagari Baringin, Kecamatan Palalembayan, Agam, Sumatera Barat. Kejadian yang tidak menimbulkan korban jiwa ini terjadi pada Sabtu (30/5), pukul 17.20 waktu setempat.

"Longsor sempat menutup akses jalan sepanjang 25 meter. Ketinggian longsor 25 cm hingga 100 cm berhasil dibersihkan sehingga kendaraan dapat melewatinya," ujar Jati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement