Sabtu 30 May 2020 23:34 WIB

Irfan: Syafii Maarif Sosok Berpegang Teguh pada Keadilan

Pemred Republika menilai Syafii Maarif sosok yang berpegang teguh pada keadilan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Cendekiawan, Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Cendekiawan, Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh menjadi pembicara dalam diskusi bertema "#85thSyafiiMaarif: Mencari Negarawan" yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom. Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi, yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, Buya Syafii Maarif adalah sosok yang selalu berpegang teguh pada sisi keadilan dan kemanusiaan.

"Dengan pertemuan virtual malam ini kehormatan buat kami secara pribadi atas nama Republika kami ucapkan selamat ulang tahun buat Buya. Buya penulis yang mengkritik apa saja dan ia mengemasnya dengan kekuatan pesan moral yang kuat. Semoga diberi kesehatan dan selalu bersedia untuk mengisi tulisan di kolom resonansi Republika," kata Irfan, Sabtu (30/5) malam.

Baca Juga

Irfan melanjutkan, Republika sangat beruntung karena diberikan kesempatan untuk menerbitkan tulisan Buya Syafii Maarif sejak 10 tahun terakhir. Menurutnya pemikiran Syafii Maarif yang kritis membuat masyarakat berpikir untuk bertoleransi dalam kehidupan nyata. 

"Dengan pemikiran yang kritis untuk menanggapi semua permasalahan yang ada. Banyak yang kasih saran tulisan Buya itu untuk ditutup saja. Tapi kami memilih untuk terus menerbitkan tulisan tersebut," ujarnya.

Irfan menjelaskan, tulisan Syafii Maarif menggambarkan sisi kesederhanaan dan kehidupan secara nyata. Seperti tulisannya yang gempa di Yogyakarta, Syafii Maarif menulis terkait kehidupan seorang pria bernama Parmin. Parmin merupakan korban dari gempa tersebut yang tidak mempunyai fisik yang sempurna. Parmin berkeliling bekerja sebagai pengasah pisau keliling. 

"Dalam tulisan tersebut banyak pesan moral yang dapat diambil. Buya menuliskannya dengan sisi kemanusian yang dikemas secara sederhana. Sangat luar bisa Parmin tidak mementingkan diri sendiri lalu dia juga bekerja keras tanpa bantuan orang lain," katanya.

Ia melanjutkan, masih banyak tulisan lain dari Syafii Maarif yang mengangkat permasalahan di tengah masyarakat Indonesia. Menurutnya, apa yang ditulis Syafii Maarif membuat masyarakat sadar masih ada ketidakadilan di dalam negeri ini.

"Buya konsisten memegang prinsip-prinsip ini. Ia kuat sekali tidak populis. Ia menyampaikan apa yang harus disampaikan. Kami merasa beruntung setiap selasa mendapatkan buah pemikiran Buya yang utuh. Lengkap dengan latar belakang pemahaman yang panjang," kata dia.

Irfan mengaku banyak belajar dari tulisan Buya. Dalam tulisannya begitu banyak pesan kemanusiaan dan keadilan yang tidak merata di dalam kehidupan bermasyarakat. "Semoga Buya terus sehat dan dengan tulisannya membuat Indonesia semakin maju,"kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement