Sabtu 30 May 2020 19:30 WIB

Puncak Diserbu Wisatawan, Polisi tak Berlakukan Satu Arah

Sebagian tempat wisata mulai dibuka meski PSBB Kabupaten Bogor diperpanjang.

Sejumlah warga berwisata di kawasan kebun teh Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/5). Meskipun dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kawasan Puncak tetap ramai dikunjungi wisatawan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga berwisata di kawasan kebun teh Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/5). Meskipun dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kawasan Puncak tetap ramai dikunjungi wisatawan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polres Bogor tidak memberlakukan sistem satu arah atau one way di Jalur Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meski ruas jalan tersebut kini sudah kembali ramai diserbu wisatawan. Polisi menilai jalur penghubung antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur itu masih lancar di kedua arah

Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri, itu menjadi alasan untuk tidak memberlakukan satu arah seperti akhir pekan sebelum penetapan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Normal dua arah lancar," kata Fadli saat dihubungi di Bogor, Sabtu (30/5). 

Baca Juga

Namun, pantauan di lokasi pada Sabtu petang menunjukkan terjadi sejumlah penumpukan kendaraan di beberapa titik Jalur Puncak baik arah atas atau ke Cianjur maupun arah bawah atau ke Jakarta, seperti di sekitaran Gadog Megamendung, Pasar Cisarua, dan Simpang Taman Safari. Kendaraan yang masuk ke Jalur Puncak umumnya hendak menuju ke tempat wisata. 

Sebagian tempat wisata sudah mulai dibuka untuk umum, seperti wisata perkebunan teh di Cisarua. Padahal, Pemerintah Kabupaten Bogor belum menerapkan kenormalan baru, dan memilih untuk ikut kebijakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yaitu memperpanjang masa penerapan PSBB hingga 4 Juni 2020.

"PSBB di Kabupaten Bogor kembali diperpanjang hingga 4 Juni. Ini artinya daerah kita masih memiliki potensi kerawanan penyebaran," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Jumat (29/5).

Menurutnya, kurva penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor belum melandai. Meski sempat nihil tiga hari sejak Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, penularannya kembali meningkat sejak Kamis dan Jumat (29/5), yaitu sebanyak 13 pasien COVID-19 baru dalam dua hari.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu berharap selama enam hari ke depan ada penurunan secara signifikan kasus COVID-19, sehingga Kabupaten Bogor bisa menerapkan normal baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement