Senin 25 May 2020 16:45 WIB

Doni Akui Pemerintah Butuh Waktu Panjang Hentikan Pandemi

Masyarakat diminta kembali produktif dan beradaptasi di tengah pandemi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan konferensi pers terkait kunjungannya ke kantor MUI, Jakarta, Ahad (17/5). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang rencana kegiatan gerakan moral bangsa sebagai implementasi dari 4 sehat 5 sempurna dengan menerapkan protokol covid-19 kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan konferensi pers terkait kunjungannya ke kantor MUI, Jakarta, Ahad (17/5). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang rencana kegiatan gerakan moral bangsa sebagai implementasi dari 4 sehat 5 sempurna dengan menerapkan protokol covid-19 kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut pandemi virus corona saat ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Bahkan pemerintah juga belum bisa mendapatkan kepastikan kapan vaksin Covid-19 ini akan ditemukan.

“Covid ini belum akan berakhir dan kita pun belum mendapatkan kepastian kapan atau tidaknya vaksin akan ditemukan,” kata Doni saat konferensi pers, Senin (25/5).

Ia mengakui, pemerintah akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghentikan pandemi ini. Karena itu, masyarakat pun diminta agar segera mungkin bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan pandemi ini.

“Mungkin kita akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk sesegera mungkin menyesuaikan dengan wabah pandemi ini. Kita dituntut untuk bisa beradaptasi, kita dituntut untuk selalu mengikuti protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, dan selalu cuci tangan setiap ada kesempatan,” ujar dia.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menambahkan, meskipun belum diketahui kapan pandemi ini akan berakhir, namun ia mengajak masyarakat agar segera mulai produktif kembali. Kendati demikian, bekerja produktif juga harus aman dari penyakit ini dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kita harus kembali produktif namun aman dari covid, bukan hanya aman untuk kita tidak tertular tapi memastikan juga aman juga untuk orang lain karena kita juga yang membawa penyakitnya dari luar. Ini menjadi cara berpikir, bertindak, dan bersikap kita yang baru,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement