REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan semua orang tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Itu disampaikan Yurianto, setelah beredarnya momen foto bersama pengisi acara konser amal korban Covid-19 tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Yurianto menegaskan, belum ditemukannya vaksin, membuat masyarakat harus mengubah kebiasaan dengan norma normal yang baru yakni rajin mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menggunakan masker, menghindari atau tidak membuat kerumunan.
"Sebaiknya kita ingatkan semua orang untuk disiplin dengan 'new normal'," ujar Yurianto melalui pesan singkatnya, Selasa (19/5).
Ia pun menegaskan, kebiasaan baru harus dilakukan semua pihak tanpa kecuali. Terlebih untuk pejabat atau tokoh publik, harus bisa memberikan contoh perubahan kebiasaan baru kepada masyarakat.
"(Semua tanpa kecuali) pasti, karena Covid-19 juga enggak pilih pilih orang," kata Yurianto.
Sebelumnya, penyelenggaraan konser amal secara virtual yang diinisiasi Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan MPR pada Ahad (17/5) kemarin menuai kritik. Salah satunya karena momen foto bersama sejumlah pengisi acara tidak mengindahkan aturan jaga jarak dan memakai masker.
Terkait hal ini, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo telah meminta maaf. "Kami meminta maaf atas hal yang diperbincangkan ini," kata Benny kepada Republika, Selasa (19/5).
Menurutnya momen tersebut terjadi karena ketidaksengajaan dan merupakan reaksi kegembiraan. Ia menjelaskan, selama acara konser digelar, para pengisi acara mengikuti protokol pencegahan virus corona, seperti menjaga jarak dua meter saat tampil di atas panggung. Bahkan, sejumlah pengisi acara juga melakukan pemeriksaan rapid test sebelum acara dimulai.
"Yang penting sekarang itu bagaimana kita berbuat kebaikan. Jangan hanya orang itu berpikiran negatif melulu. Jadi, upaya seniman dan komunitas harus didukung," ungkap Benny.