REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menyatakan pemerintah membantu dan membimbing Orang Rimba di Jambi untuk meningkatkan taraf hidup. Salah satunya melalui pembangunan rumah.
"Selain melakukan pendampingan dalam sejumlah budi daya, seperti pertanian dan peternakan, dalam masa pandemi akibat covid-19 perusahaan sawit ikut menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan bantuan bagi Orang Rimba di sini," kata Kepala Dinas Sosial PPA Kabupaten Merangin Junaidi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/5).
Junaidi yang juga salah satu saksi kesepakatan damai antara dua perwakilan tumenggung, yakni Sikar dan Pakjang, dengan perusahaan sawit PT SAL itu, mengakui telah terjadi perdamaian. "Kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan. Mereka berharap ke depan persoalan serupa tidak lagi terjadi," katanya.
Kesepakatan damai itu disaksikan Kapolres Merangin AKBP Mokhamad Lutfi SLK dan Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tommy Radya Diansyah Lubis. Sebelumnya, sempat diberitakan terjadi konflik antara perusahaan perkebunan sawit di Jambi dengan salah satu kelompok Orang Rimba.
Perusahaan sawit PT Sari Aditya Loka (SAL) menyatakan mengambil langkah untuk berperan dalam menjaga ketahanan pangan. Caranya, dengan menyalurkan bahan pangan bagi masyarakat Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Jambi di tengah pandemi virus corona baru itu di Tanah Air.
Community Development Officer PT SAL Thressa mengatakan saat pandemi sekarang di mana pergerakan manusia dibatasi, pemberian bahan pangan tersebut dirasakan membantu mereka. Lebih dari 300 kepala keluarga Orang Rimba berasal dari sejumlah tumenggung, yakni Tumenggung Nggrib, Tumenggung Nangkus, Tumenggung Bepayung, Tumenggung Afrizal, Tumenggung Sikar, Tumenggung Pak Jang, dan Tumenggung Ngepas menerima manfaat program itu.
"Kami memberikan bahan makanan pokok secara rutin setiap bulan kepada Orang Rimba yang berdampingan dengan PT SAL," ujarnya Sabtu (16/5).
Dia menambahkan program bantuan pangan bagi Orang Rimba merupakan program penting dari perusahaan dan telah dilaksanakan sejak 2009 dengan program pertama kepada Tumenggung Sikar. "Kami memberikan bahan makanan tersebut bukanlah ujung dari program ketahanan pangan," ujarnya.