Kamis 14 May 2020 23:14 WIB

Staf Ahli Menhub Sebut PR Sektor Transportasi Pascapandemi

Pada masa pandemi, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi.

Petugas kebersihan bekerja di kawasan  stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Istora Mandiri yang ditutup, Jakarta, Selasa (28/4). PT Moda Raya  Terpadu (MRT) menutup sementara beberapa stasiun MRT diantaranya Senanyan, Bendungan Hilir, Hj
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas kebersihan bekerja di kawasan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Istora Mandiri yang ditutup, Jakarta, Selasa (28/4). PT Moda Raya Terpadu (MRT) menutup sementara beberapa stasiun MRT diantaranya Senanyan, Bendungan Hilir, Hj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Menteri Perhubungan (Menhub) Bambang Prihartono mengatakan pekerjaan rumah atau PR ke depan dalam sektor transportasi pascapandemi Covid-19 adalah berupaya mengajak kembali masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Pada masa pandemi, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi.

"Mulai memikirkan bagaimana investasi urban transport ke depannya karena perubahan pergerakan masyarakat sehingga DKI Jakarta memiliki pekerjaan rumah baru. Masyarakat yang sebelumnya cenderung menggunakan angkutan umum, saat ini beralih menggunakan kendaraan pribadi," kata Bambang dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (14/5).

Baca Juga

Bambang mengatakan, alasan banyaknya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi saat ini ialah kendaraan pribadi dianggap lebih aman dan tidak berpotensi tertular Covid-19.

"Ini pekerjaan rumah kita ke depan adalah bagaimana masyarakat kembali beralih ke angkutan umum, kita harus melakukan investasi massal secara besar-besaran supaya masyarakat kembali tertarik untuk menggunakan angkutan umum," katanya.

Selain itu, dia juga memandang perlu mengupayakan subsidi transportasi publik agar masyarakat mau kembali menggunakan angkutan umum. Dalam paparannya, Staf Ahli Menhub tersebut menyampaikan bahwa penerapan subsidi transportasi tepat sasaran akan dapat meningkatkan kelayakan finansial pengembangan transportasi logistik dan penumpang, tanpa mengorbankan masyarakat yang membutuhkan.

Di samping itu, Bambang juga melihat peran transportasi pada saat Covid-19. Pada situasi sekarang ini arus lalu lintas logistik tetap diperbolehkan mengingat pemerintah ingin mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang minimal.

Sebelumnya, pengamat transportasi Harya S. Dillon menilai kampanye publik penting agar masyarakat kembali percaya dan mau menggunakan transportasi publik pascapandemi Covid-19. Menurut dia, ketika sudah mulai menjalani aktivitas dengan aman pascapandemi Covid-19, perlu kampanye publik kepada masyarakat bahwa dengan pembatasan sosial dan protokol-protokol kesehatan tertentu transportasi publik itu nyaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement