REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pemerintah Provinsi Papua Barat siap menyerap hasil panen padi petani di daerah tersebut untuk mencukupi kebutuhan beras masyarakat selama masa pandemi.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan berharap petani padi di daerah itu untuk terus bekerja. Sebisa mungkin produksi beras Papua Barat harus ditingkatkan untuk menekan ketergantungan dari daerah lain.
Provinsi Papua Barat saat ini memiliki lahan padi sawah seluas 10.500 hektar tersebar di beberapa daerah sentra produksi beras, yakni di Kabupaten Manokwari meliputi wilayah Warmare, Prafi, Masni dan Sidei. Sentrabberas juga terdapat Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan, di Manimeri, Sibena Kabupaten Teluk Bintuni.
"Ada juga di Aimas Kabupaten Sorong, Kabupaten Fakfak, beberapa lokaso Raja Ampat, Sorong Selatan dan Teluk Wondama," kata Gubernur di Manokwari, Rabu (13/5).
Beberapa waktu lalu ia memimpin panen raya di Kampung Sidomulyo, Distrik Oransbari, Manokwari Selatan. Di area tersebut terdapat 645 hektar dan diperkirakan menghasilkan beras 1.200 ton.
Hasil panen ini akan dibeli Pemprov Papua Barat sebanyak 1.000 ton dan 200 akan dibeli Pemkab Manokwari Selatan.Dalam waktu dekat Pemprov juga akan membeli hasil panen padi di Distrik Prafi, Manokwari sebanyak 1.000 ton.
Gubernur memperkirakan, hasil panen ini bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat di wilayah Manokwari Raya selama 1 bulan. Pemprov pun siap menampung beras petani Aimas, sebagai stok beras di wilayah Sorong Raya.
"Kalau 2000 ton berarti dapat menjawab kebutuhan beras di Manokwari Raya selama 2 bulan. Hasil panen di Aimas juga bisa kita beli untuk menjawab kebutuhan di Sorong Raya, di Bintuni bisa untuk stok Kaimana dan Fakfak,’’ ujar Gubernur.
Gubernur memerintahkan organisasi perangkat daerah terkait mempersiapkan pupuk dan benih untuk diberikan kepada para petani. Anggaran pun agar disiapkan untuk mendorong program optimalisasi lahan tidur, penyempurnaan dan perluasan jaringan irigasi.