Rabu 13 May 2020 09:56 WIB

Jokowi: Baru 10 Persen Masyarakat Terima BLT Desa

Distribusi program BLT desa baru mencapai 10 persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Petugas memotret warga penerima bantuan sebaga tanda bukti pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos
Foto: ANTARA/prasetia fauzani
Petugas memotret warga penerima bantuan sebaga tanda bukti pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui penyerahan program bantuan sosial kepada masyarakat saat ini belum mencapai 100 persen. Ia mencontohkan, distribusi program BLT desa yang diberikan kepada masyarakat pun baru mencapai 10 persen.

“Kalau tadi yang di sini ini (Kota Bogor) adalah hari terakhir sudah selesai. Di tempat-tempat lain yang saya cek memang misalnya BLT desa, itu baru yang diterima masyarakat kurang lebih 10 persen,” kata Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan sosial tunai kepada keluarga penerima manfaat yang terdampak pandemi corona di Kantor Pos Kota Bogor, Rabu (13/5) pagi.

Jokowi menjelaskan terdapat berbagai program bansos yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat, seperti kartu sembako, BPNT, BLT desa, dll. Diharapkan, program bansos tersebut dapat menjangkau sekitar 55 persen penduduk baik yang kurang mampu maupun yang terdampak pandemi.

Selain itu, ia juga berharap pemberian bansos kepada masyarakat dapat memperkuat daya beli sehingga konsumsi domestik juga dapat kembali normal.

“Kita harapkan dengan adanya bansos ini kita bisa menguatkan, memperkuat daya beli masyarakat sehingga nanti konsumsi domestik kita juga menjadi normal kembali,” kata Jokowi.

Jokowi pun meminta agar masyarakat yang membutuhkan bisa kembali menanyakan informasi penyerahan program bansos tersebut kepada aparat desa setempat. Sehingga bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan bisa didata kembali untuk mendapatkan bansos di tahapan berikutnya.

“Melaporkan kembali pada RW, pada RT sehingga itu bisa disusulkan karena masih ada cadangan untuk menyelesaikan yang belum mendapatkan,” tambahnya.

Jokowi juga mengakui, masih terdapat data keluarga penerima manfaat yang masih belum dapat diperbaiki. Namun, ia berjanji data tersebut akan lebih baik pada tahapan pemberian bansos berikutnya.

“Memang ada 1,2, 3 yang berkaitan dengan data itu masih belum bisa diperbaiki. Tapi saya kira nanti pada yang tahap II bulan depan insya allah akan lebih baik,” imbuhnya.

Namun demikian, Presiden pun mengapresiasi kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pemerintah desa terkait distribusi program bansos di tengah pandemi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement