Rabu 06 May 2020 07:36 WIB

10 ATM Beras Hadir di Jabodetabek untuk Bantu Warga

Sepuluh ATM beras hadir di Jabodetabek untuk bantu warga terdampak Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Mesin ATM beras atau ATM Pertanian Sikomandan diluncurkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andhika Perkasa di Kodim 0501/JPBS Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/4).
Foto: istimewa
Mesin ATM beras atau ATM Pertanian Sikomandan diluncurkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andhika Perkasa di Kodim 0501/JPBS Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengoperasikan ATM beras di 10 titik wilayah Jabodetabek. ATM beras ini dibuat untuk membantu masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi Covid-19. 

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati mengatakan, dalam program ATM beras, Kementan berkerja sama dengan TNI dan mitra lainnya itu untuk menjaga stabilitas pangan selama pandemi. Karena itu, 10 titik ATM masing-masing beras berada di kantor Komando Distrik Militer (Kodim) wilayah Jabodetabek, meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Tangerang, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor.

Baca Juga

"ATM beras yang kami luncurkan untuk sementara ini ada di wilayah Jabodetabek," ujar Gatut di media center gugus tugas penanganan Covid-19, Graha BNPB, Selasa (5/5) sore.

Gatut mengungkapkan, program ATM beras sudah berjalan sejak hari pertama Ramadhan. Program ini menargetkan 1,5 kilogram beras per kartu keluarga (KK) per hari atau batas maksimal penerimaan setiap hari sebanyak 1.000 KK. Kementan pun telah menyiapkan stok beras hingga 155 ton untuk ATM beras tersebut.

Ia menjelaskan, melalui program ATM beras ini, Kementan bersama TNI dan mitra lainnya mendistribusikan beras dengan tetap menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing. Gatut juga menjelaskan alasan bekerja sama dengan TNI dalam mengoperasikan ATM beras, yakni untuk menjaga kedisiplinan warga saat mengambil beras tersebut.

Ia menegaskan, protokol kesehatan harus tetap diberlakukan saat distribusi melalui ATM beras. Pasalnya, menjaga jarak aman merupakan bagian dari protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah penularan virus Covid-19.

"Kenapa melalui ATM? Karena, ini juga bermaksud untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat agar masyarakat memahami physical distancing," ujar Gatut.

Secara teknis, masyarakat yang telah terdaftar akan mendapatkan kartu ATM dari Bank BNI. Kemudian, kartu tersebut dapat digunakan untuk mengambil beras melalui mesin ATM beras yang berada di kantor Kodim di 10 wilayah Jabodetabek tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement