Sabtu 02 May 2020 16:20 WIB

Kakorlantas: 21 Ribu Kendaraan Diputar Balik ke Jakarta

Selama delapan hari Operasi Ketupat, 21 ribu kendaraan diputar balik ke Jakarta.

Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan untuk memutar balik di pos pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (28/4). Penindakan berupa pemeriksaan surat kendaraan, surat tugas serta mengarahkan kendaraan untuk memutar balik tersebut merupakan tidak lanjut kebijakan larangan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan bermotor pribadi untuk mudik
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan untuk memutar balik di pos pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (28/4). Penindakan berupa pemeriksaan surat kendaraan, surat tugas serta mengarahkan kendaraan untuk memutar balik tersebut merupakan tidak lanjut kebijakan larangan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan bermotor pribadi untuk mudik

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Istiono mengatakan, selama delapan hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, jumlah kendaraan pemudik yang diputar balik kembali ke Jakarta mencapai 21 ribu kendaraan. Jumlah tersebut merupakan data kumulatif di tujuh Polda dari Lampung hingga Jatim.

"Sampai hari kedelapan yang kami putar balikkan dari Lampung hingga Jawa Timur (mencapai) lebih kurang 21 ribu (kendaraan)," kata Istiono saat mengecek titik penyekatan di gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/5).

Baca Juga

Dia berharap semakin mendekati Lebaran, masyarakat yang nekat mudik semakin berkurang setiap harinya. Pihaknya mengakui sampai hari ini masih ada masyarakat yang melakukan mudik, namun jumlahnya semakin hari semakin turun.

Kondisi jumlah pemudik yang menurun itu salah satunya terjadi di pos penyekatan Gerbang Tol Banyumanik. "Misalnya kendaraan bus hanya ada empat (unit) hari ini. Kemudian kendaraan pribadi (yang lewat gerbang Tol Banyumanik) tinggal 15 (unit)," urainya.

Korlantas mencatat kecenderungan jumlah pemudik saat ini mengalami penurunan hingga 50 persen bila dibandingkan dengan hari pertama Operasi Ketupat.

"Penurunan dari kemarin sampai 50 persen. Harapan kami semakin mendekati Lebaran ini, kesadaran masyarakat juga semakin bagus untuk tidak melakukan mudik," kata Istiono.

Operasi Ketupat 2020 adalah operasi kemanusiaan, dengan demikian petugas mengedepankan tindakan persuasif dan humanis dalam menghalau masyarakat yang masih nekat mudik. Sanksi maksimal yang dikenakan terhadap pemudik adalah putar balik kembali ke rumah masing-masing.

Dari arah Jakarta hingga ke Tol Pejagan yang menjadi perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, petugas menyeleksi dengan ketat kendaraan-kendaraan yang melewati tol.

"Kendaraan logistik (boleh) lanjut. Untuk kendaraan pribadi, kami putar alihkan. Kami periksa, kalau kedapatan dia mudik, tentu (harus) putar arah," kata mantan Kapolda Babel ini.

Begitu pun juga dengan penyekatan di Kecipir, Losari, Brebes yang menjadi jalan arteri perbatasan Jabar-Jateng. "Di arteri juga demikian. Kendaraan-kendaraan dengan pelat nomor Jakarta, sepeda motor dan kendaraan pribadi banyak (yang) diputarbalikkan di sana," tutur jenderal bintang dua ini.

Pada Jumat (1/5), Istiono dan rombongan mengecek pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 setelah operasi digelar selama sepekan. Jalur yang dipantau mulai dari Jakarta melalui Tol Trans Jawa hingga Pejagan, Brebes, Jawa Tengah.

Di Brebes, Kakorlantas mengecek pos penyekatan di gerbang keluar Tol Pejagan dan cek poin Kecipir, Losari. Pengecekan dilanjutkan dengan menuju ke Kota Semarang melalui Tol Trans Jawa.

Pada Sabtu, pengecekan berikutnya yakni pos penyekatan di gerbang masuk Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah dan gerbang keluar Tol Ngawi, Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement