Sabtu 02 May 2020 15:51 WIB

'Asli Ini Pulang Kampung Bertemu Keluarga, Bukan Mudik'

Para pemudik memiliki banyak siasat untuk mengecoh petugas kepolisian.

Polisi memeriksa truk barang dalam razia pengamanan dan penyekatan wilayah terdampak COVID-19 di Badung, Bali, Sabtu (2/5/2020). Kegiatan tersebut untuk mengawasi kemungkinan pemudik yang disembunyikan dalam kendaraan angkutan barang menyusul larangan mudik dan penutupan penyeberangan Bali-Jawa karena pandemi COVID-19.
Foto:

Menurut dia, mobil itu telah beberapa kali dijadikan angkutan untuk mengantar pemudik dari Jabodetabek ke wilayah Tasikmalaya. Padahal, sudah ada larangan dari pemerintah pusat agar warga tidak mudik.

Anom menimbau masyarakat untuk sama-sama disiplin dan mematuhi anjuran pemerintah. "Presiden telah melarang kegiatan mudik. Harapannya, kita dapat cepat lewati pandemi Covid-19," kata dia.

Petugas kepolisian juga mencegah sekitar 200 pemudik dengan kendaraan roda dua dan 100 kendaraan roda empat yang hendak menyeberang ke Sumatra melalui Pelabuhan Merak pada Rabu (29/4) dini hari.

Ratusan pemudik dicegah petugas kepolisian untuk masuk ke pelabuhan karena aturan larangan penyeberangan penumpang mulai berlaku sejak Rabu (29/4) pukul 00.00 WIB.

Imbasnya, ratusan pemudik sempat bersitegang dengan petugas karena memaksa masuk ke pelabuhan. Beberapa dari mereka bahkan memohon sampai menangis agar dibolehkan menyeberang ke Sumatra.

Salah seorang pemudik, Sugiharto (20 tahun), mengaku telah mengetahui imbauan pemerintah untuk tidak mudik. Namun, ia berdalih, tindakannya tidak tergolong sebagai aktivitas mudik, tetapi pulang kampung.

"Saya tahu imbauan pemerintah soal mudik itu, tapi kan Pak Jokowi itu bilangnya melarang mudik, sekarang kan belum mudik. Mudik itu kalau sudah dekat Lebaran," kata Sugiharto sambil memohon kepada personel kepolisian yang berjaga di checkpoint Gerem, Kota Cilegon. 

Hal itu ia sampaikan merujuk komentar Presiden Joko Widodo di salah satu televisi swasta yang viral belakangan.

Sugiharto menuturkan, ia merupakan warga asli Lampung. Ia terpaksa mengambil keputusan untuk pergi dari daerah rantauannya di Kota Bekasi karena tidak lagi memiliki tempat tinggal dan pekerjaan.

"Keluarga saya semua di Lampung, asli Lampung di Bekasi dari 2019 kemarin. Saya kerja di bengkel, sementara bengkel sepi, jadi enggak ada pemasukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement