Kamis 30 Apr 2020 09:55 WIB

Wonogiri Kekurangan Rapid Test Unit

Pengadaan rapid test oleh pusat sangat dibatasi.

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
 Bupati Wonogiri Joko Sutopo
Bupati Wonogiri Joko Sutopo

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Terkait pandemi COVID-19, Wonogiri saat ini masih membutuhkan rapid test unit. Pasalnya unit yang dimiliki masih jauh dari cukup.

Bupati Joko Sutopo mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wonogiri awalnya mendapatkan 260 rapid test unit dari pusat. Alat tersebut kemudian dipgunakan untuk melakukan tracing terhadap kontak erat enam pasien COVID-19 Wonogiri sebelumnya dan hasilnya semua negatif. Saat ini, rapid test yang dimiliki Wonogiri hanya tersisa 80 buah.

“Kami sudah berulang-ulang minta ke pusat. Bahkan, kami mau pengadaan sendiri, soal dana siap. Tapi, persoalannya kita mau beli dimana,” terang Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Rabu (29/4/2020).

Menurut dia, pengadaan rapid test oleh pusat sangat dibatasi. Padahal saat ini keberadaannya diperlukan untuk memberikan proteksi khusus terhadap warga Wonogiri yang datang dari zona merah.

Bupati mengatakan, secara finansial Pemkab Wonogiri menyatakan sanggup untuk pengadaan  rapid test. Namun ada kendala, dalam pengadan alat itu, penyedia harus sesuai standar dan sudah memiliki ijin edar atau rekomendasi dari Kemenkes.

“Kalau yang recomended, lantas kita belinya dimana? Akibatnya, jumlah kebutuhan dengan ketersiadaan tidak berimbang,” kata dia.

Bupati mendesak pusat untuk segera melakukan pengadaan rapid test. Pasalnya, jumlah pemudik di Wonogiri yang datang dari zona merah yang terdata baik melalui moda transportasi umum ataupun pribadi pekan lalu jumlahnya sudah sekitar 52 ribu orang. Aria

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement