REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Aplikasi fightcovid-19 hasil karya milenial asal Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini mulai diperhitungkan. Aplikasi ini pun digadang-gadangkan akan digunakan secara nasional untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di tanah air.
Saat ini aplikasi ciptaan milenial Babel Muhammad Alghozi, baru digunakan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 di Bangka Belitung (Babel). Aplikasi fightcovid-19 ini memberikan kemudahan untuk mengawasi dan memantau Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pantauan (ODP).
"Tanggal 24 Maret saya melihat berita ada dokter meninggal, karena positif Covid-19. Berangkat dari rasa keprihatinan itu, saya ajak dua teman saya menciptakan aplikasi fightcovid-19 tersebut," ujar Alghozi, Kamis (23/4).
Lebih lanjut, Alghozi bercerita bersama temannya selama lima hari lima malam tidak tidur untuk menyelesaikan aplikasi tersebut.
Aplikasi fightcovid-19 ini langsung mendapat respon Gubernur Erzaldi Rosman, dan diterapkan di dua bandara yakni Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanadjoedin Belitung, untuk mempermudah gugus tugas percepatan penangnan Covid-19 memantau para OTG dan ODP.
"Setiap penumpang yang masuk melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanandjoedin Belitung harus mengunduh aplikasi fightcovid-19 ini," ujarnya.
Setelah aplikasi ini diunduh, gugus tugas akan mudah memantau dan melacak para OTG dan ODP ini. Alghozi pun berharap aplikasi fightcovid-19 ini dapat bermanfaat dan membantu dalam penanganan Covid-19 khususnya di Kepulauan Babel.
Sementara, Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, berawal dari kecemasan Babel dengan banyaknya kunjungan, sehingga sulit sekali mengawasi OTG dan ODP, untuk itu dilakukanlah pembatasan penerbangan sehari sekali."Dengan pembatasan ini, memang belum cukup efektif mengatasi ODP dan OTG," ungkapnya.
Gubernur Erzaldi Rosman menceritakan, awalnya aplikasi ini dikenalkan melalui Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, kemudian langsung disambut dan dicoba, "Ini berawal dari Wakil Bupati Belitung, ternyata yang buat aplikasi ini adalah putra daerah Babel sendiri, makanya langsung kita uji coba," ujarnya.
Gubernur Erzaldi Rosman menurut Alghozi adalah anak Babel yang kuliah dan kerja di Jakarta, "Kami merasa, ide ataupun aplikasi Alghozi ini luar biasa, terus dikembangkan dan disempurnakan," ungkapnya.
Proses kerja pemantauannya mulai dari gelang yang ada barcode digunakan setiap orang masuk Babel. Kemudian langsung dihubungkan dengan aplikasi fightcovid-19, dan langsung terkoneksi ke pusat kontrol gugus tugas, "Di gugus tugas inilah kita bisa memantau semua OTG dan ODP," tambahnya.
"Dimonitor jika OTG atau ODP keluar rumah akan berubah warna, tanda itu loncat-loncat dan akan ada keterangannya seperti, nama, datang, kapan, posisi di mana, dengan begitu nanti satgas menghubungi kabupaten kota atau desa menghubungi orang tersebut diberi peringatan," tuturnya.
Jika OTG atau ODP masih bandel akan diisolasi karantina di tempat yang sudah disiapkan selama 14 hari.
Apalagi disebutkannya, aplikasi ini juga sudah dirancang untuk dihubungkan pasien yang melaksanakan rapid tes dan swab, "Akan mudah menemukan penyebabnya, perlu tracking, dengan dibantu aplikasi ini, tracking ini akan lebih mudah, masuk dalam aplikasi, lalu kita lakukan tes PCR dan rapid tes," ucap Gubernur Erzaldi Rosman.
Gubernur Erzaldi Rosman sangat mendukung jika aplikasi karya putra Babel ini digunakan secara nasional, sebab dengan aplikasi ini akan membantu Tim Gugus Tugas Covid-19.