REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima bantuan sebanyak 400 unit alat uji cepat atau rapid test Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari jumlah tersebut, sebanyak 190 unit telah digunakan untuk tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 dan orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat pasien terkonfirmasi positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan ratusan unit rapid test tersebut didistribusikan satu pintu melalui DKK. Penggunaannya terstruktur, mulai dari tenaga medis yang berisiko terpapar sampai ODP kontak erat dari kasus terkonfirmasi positif Corona.
"Tidak bisa sembarangan semua orang kemudian uji rapid test. Kalau ODP kontak erat hasilnya negatif, maka mereka tetap kami minta karantina mandiri," kata Siti kepada wartawan, Sabtu (25/4).
Siti menyatakan, jika rapid test menunjukkan hasil positif, maka orang tersebut akan dirawat di rumah sakit rujukan sambil menunggu uji swab PCR (polymerase chain reaction). "Kalau hasil tes kontak erat ini positif maka langsung dirawat di RSUD Bung Karno, karena sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan lini ketiga. Kami berjaga-jaga agar tidak terus menular ke yang lain," paparnya.
Dia menyontohkan salah satu ODP yang hasil rapid test-nya positif yakni istri dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. Pasien tersebut merupakan alumni Ijtima Ulama Dunia Zona Asia Gowa. Saat ini, hasil uji swab ODP tersebut belum keluar. "Beberapa yang masuk rapid test-nya positif sebelumnya hasil PCR-nya juga belum keluar," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Solo hingga Ahad (26/4), tidak ada penambahan pasien terkonfirmasi positif Corona. Namun, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) naik menjadi 105 orang dari sebelumnya 101 orang.
Rinciannya, PDP yang dirawat sebanyak 22 orang, 67 orang sembuh, dan 16 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah ODP menjadi 461 orang, dengan rincian dua orang rawat inap, 70 orang rawat jalan, 72 orang dalam pemantauan dan 317 orang dinyatakan selesai pemantauan.