Rabu 22 Apr 2020 08:37 WIB

Walhi Sarankan RS Manfaatkan Autoklaf untuk Limbah Medis

Kebanyakan rumah sakit membuang limbah medis dengan membakarnya

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
PT Jasa Medivest, anak perusahaan BUMD Jasa Sarana, membantu melayani pemusnahan limbah medis pasien corona.
Foto: Istimewa
PT Jasa Medivest, anak perusahaan BUMD Jasa Sarana, membantu melayani pemusnahan limbah medis pasien corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manager Kampanye Energi dan Perkotaan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung menilai rumah sakit sebaiknya memanfaatkan autoklaf untuk mengatasi limbah medis dari pasien atau tenaga medis Covid-19. Ia mengatakan, saat ini kebanyakan masih banyak rumah sakit yang membuang limbah medis dengan membakarnya.

Secara umum, ia menilai pengelolaan limbah medis di rumah sakit sudah baik. Namun, perlu dipikirkan agar tidak terlalu banyak membakar limbah yang muncul apalagi dengan meningkatnya pasien positif Covid-19.

Semua limbah yang terkontaminasi sebaiknya digunakan alat autoklaf dulu sebelum dibuang atau dimanfaatkan kembali. Alat-alat tertentu bisa digunakan kembali setelah diautoklaf.

"Selama ini dia (autoklaf) dipakai untuk membersihkan peralatan, biasanya alat-alat medis ataupun lab, biasanya dibersihkan pakai autoklaf. Daripada dibakar, yang terkontaminasi diautoklaf dulu baru nanti bisa dibuang atau dimanfaatkan lagi," kata Sawung pada Republika, Rabu (21/4).

Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan setelah dimasukkan ke dalam autoklaf dan disterilisasi juga bisa digunakan kembali. Hal ini menurut Sawung bisa menjawab masalah kekurangan APD.

"APD-nya nggak langsung dibuang, disterilisasi dulu biar bisa dipakai ulang. Mengurangi kebutuhan akan APD yang terus menerus apalagi kalau APD-nya bukan di lini pertama, misalnya operasi bedah atau apa, itu masih bisa banget," kata Sawung menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement