REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan keuangan daerah masih aman selama masa darurat Covid-19. Batuan dana untuk penanggulangan Covid-19 sudah dan masih akan dilakukan melalui realokasi anggaran.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, Pemkot Yogyakarta juga sudah menyiapkan dan merealokasi dana untuk pananggulangan Covid-19 tahap selanjutnya. Namun, terkait realokasi ini masih dikoordinasikan dengan Pemda DIY untuk mensinkronisasikan data dengan pemerintah pusat.
Ia menekankan Pemkot Yogyakarta masih aman dari sisi finansial selama masa tanggap darurat bencana Covid-19 saat ini. Sebab, pada tahan pertama pihaknya sudah menyalurkan dana sebesar Rp 12 miliar untuk penanggulangan Covid-19 tahap pertama di Kota Yogyakarta.
Dana tersebut digunakan untuk pembelian alat kesehatan, alat pelindung diri (APD) dan keperluan lain dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19. "Dana Rp 12 miliar ini juga termasuk pemberian gizi kepada tim medis dan penderita Covid-19 dengan pemberian multivitamin dan lain-lain. Termasuk beberapa juga dibantu makanannya," kata Heroe kepada wartawan, Kamis (16/4).
Pemkot Yogyakarta juga masih terus melakukan verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos). Hal itu agar tidak terjadi tumpang tindih, mengingat bansos perlu didistribusikan dengan benar dan tepat sasaran.
"Oleh karena itu, sampai saat ini seluruh pemerintah belum bisa distribusikan bansos tersebut sampai data bisa terkonfirmasi dengan benar," kata Heroe.
Di sisi lain, Pemkot Yogyakarta memastikan stok pangan untuk empat bulan ke depan termasuk jelang Ramadhan dan Lebaran, aman. Dengan stok beras sekitar 16 ton, Pemkot Yogyakarta belum akan menambah cadangan.