Rabu 15 Apr 2020 01:10 WIB

Kemenkes akan Optimalkan Mesin TCM untuk Tes Covid-19

Ada 400 faskes yang mampu memeriksa Covid-19 menggunakan mesin TCM.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengoptimalkan 956 mesin tes cepat molekuler (TCM) yang tersebar di seluruh fasilitas kesehatan di Tanah Air tak hanya untuk memeriksa penyakit tuberkulosis (TB) melainkan juga virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Caranya dengan memperhatikan biosafety cabinet laboratorium.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, terdapat 400 fasilitas kesehatan (faskes) yang mampu memeriksa Covid-19 menggunakan mesin TCM. Kemudian terdapat 956 mesin TCM di seluruh faskes di Indonesia yang biasanya jadi sarana untuk memeriksa penyakit tuberkolosis sejak 2015.

Baca Juga

"Saat ini, sudah terdapat 956 mesin TCM di seluruh faskes seluruh Indonesia, yang sejak 2015 digunakan sebagai sarana pemeriksaan TB," kata saat pemaparan dengan Komisi IX DPR secara virtual, di akun DPR, Selasa (14/4).

Selain itu, dia melanjutkan, mesin tersebut sudah terdistribusi di 669 Rumah Sakit rujukan Covid-19 dan juga tersedia di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda). Ia menambahkan, 669 RS yang ditunjuk sebagai RS rujukan Covid-19.

"Kemudian diantara RS tersebut terdapat 298 RS yang memiliki TCM," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengakui dari total mesin TCM tersebut yang mampu melakukan pemeriksaan Covid-19 hanya 305 faskes. Ia mengakui penggunaan mesin TCM untuk memeriksa Covid-19 baru digunakan sekitar 50 persen secara nasional. Yurianto juga mengungkap setiap faskes yang memiliki mesin TCM harus mempunyai alat biosafety cabinet untuk memeriksa sampel Covid-19.

"Di antaranya sebanyak 173 fasilitas pelayanan kesehatan memiliki biosafety cabinet. Rata-rata nasional penggunaan TCM masih 50 persen, sehingga masih bisa dioptimalkan untuk pemeriksaan Covid-19 dengan tetap memperhatikan biosafety dari masing-masing laboratorium," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement