REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya dan daerah penunjang seperti Pemkab Sidoarjo dan Gresik, tentang kemungkinan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski demikian, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan hingga saat ini belum ada daerah yang mengusulkan PSBB.
"Hari ini apakah sudah ada PSBB? Belum. Namun kemarin Pak Sekda yang melakukan koordinasi. Pak Sekda yang akan mengonfirmasi," ujar Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (13/4).
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan memang belum ada kabupaten atau kota di wilayah setempat yang mengajukan penerapan PSBB. Namun, dia mengakui telah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkab Gresik terkait kemungkinan penerapan PSBB di Kota Pahlawan.
Koordinasi dilakukan setelah melihat perkembangan yang ada di mana kasus positif Covid-19 di Surabaya terus meningkat. Bahkan, Surabaya menjadi daerah penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di Jatim.
"Ini lagi kami koordinasikan kemungkinan-kemungkinan akan dilakukan PSBB. Tapi belum. Namun, hal-hal yang sifatnya seperti PSBB sudah dilakukan di Kota dan Kabupaten tersebut," kata Heru.
Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik saat ini sudah masuk daerah empat besar dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Jawa Timur. Di Kota Surabaya, sudah ada 208 kasus positif Covid-19. Di Sidoarjo saat ini ada 39 kasus positif Covid-19 Sementara Gresik sudah mencatatkan 17 kasus.