REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjalin kerja sama dengan sedikitnya sembilan negara untuk menjamin kelancaran pasokan peralatan medis guna mempercepat penanganan Covid-19.
“Bantuan pemerintah yang sifatnya government to government berasal dari sembilan negara yaitu China, Jepang, AS, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan pers melalui konferensi video, Kamis (9/4).
Selain itu, Indonesia juga akan dan telah menerima dukungan dari berbagai organisasi/entitas internasional ,yakni WHO, ADB, IAEA, UNDP, IOM, Global Fund, serta UNICEF.
Kemudian, Indonesia mencatat 42 bantuan dari swasta dan lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari sembilan negara yaitu China, Singapura, Korea, Vietnam, Prancis, Rusia, Jerman, Jepang, dan Swedia. “Bantuan yang paling banyak diterima saat ini adalah masker, rapid test kit, dan APD,” kata Menlu Retno.
Ketiga peralatan medis itu termasuk dalam tujuh prioritas yang dibutuhkan Indonesia guna memerangi Covid-19, yang mencakup APD, masker (N95 dan masker wajah), rapid diagnostic kit, virus transfer media (VTM) dacron swab, ventilator, RT-PCR dan reagent, serta termometer.
Dukungan internasional untuk memenuhi kebutuhan peralatan medis akan dikoordinasi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang dibentuk pemerintah Indonesia.
“Tujuh alat kesehatan ini menjadi paling prioritas yang dibutuhkan Indonesia dan menjadi perhatian Kemlu untuk memfasilitasi ke depannya,” ujar Daniel Tumpal Simanjuntak, staf Kemlu yang ikut mengkoordinasi bantuan/dukungan internasional dalam upaya penanganan Covid-19.