Sabtu 04 Apr 2020 21:55 WIB

Bali Siapkan Rp 85 Miliar Cadangan Anggaran Tangani Corona

Cadangan ini belum terpakai dan pemakaiannya tentu sesuai kebutuhan

Pemprov Bali menyiapkan cadangan anggaran sebesar Rp 85 miliar untuk penanganan Covid-19. Foto tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melakukan test cepat terhadap sejumlah santri yang baru tiba di Terminal Pesiapan, Tabanan, Bali (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Pemprov Bali menyiapkan cadangan anggaran sebesar Rp 85 miliar untuk penanganan Covid-19. Foto tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melakukan test cepat terhadap sejumlah santri yang baru tiba di Terminal Pesiapan, Tabanan, Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali telah menyediakan cadangan anggaran sebesar Rp 85 miliar yang bersumber dari realokasi APBD 2020 untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Pulau Dewata. "Sampai saat ini, kami sudah menyediakan cadangan anggaran untuk persediaan anggaran mengatasi Covid-19 di angka Rp 85 miliar. Cadangan ini belum terpakai, pemakaiannya tentu sesuai kebutuhan," kata Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Sabtu (4/4).

Menurut Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, cadangan anggaran sebesar Rp 85 miliar tersebut akan dipakai kalau anggaran yang dialokasikan untuk belanja tak terduga sebesar Rp 15 milar sudah habis digunakan. "Anggaran tak terduga sudah digunakan. Kalau sudah habis, kami sudah punya skema tahap satu, berapa yang akan kita lapis untuk menutup itu, kegiatan-kegiatan apa yang dihentikan. Kalau skema tahap satu habis, maka ada skema lapis kedua untuk menutupi itu," ucapnya.

Baca Juga

Dewa Indra menambahkan angka Rp 85 miliar itu berasal dari realokasi anggaran sejumlah program dari berbagai organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali. "Termasuk juga yang di DPRD Bali. Jangan hanya melihat setengah-setengah, seolah-olah hanya anggaran DPRD yang dikurangi. Ini anggaran APBD, tentu diambil. Yang mana yang harus diambil, tentu saya Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah tentu tahu program-program mana, kegiatan mana yang bisa diambil pada tahap pertama untuk difokuskan ke penanganan Covid-19," ujarnya.

Kalau itu habis, lanjut dia, sudah ada skema tahap kedua. Apalagi di antaranya Pesta Kesenian Bali ke-42 Tahun 2020 ditiadakan dan juga Ujian Nasional ditiadakan. Sehingga anggaran kedua kegiatan tersebut bisa masuk dalam cadangan anggaran penanganan Covid-19 di Bali. "Karena itu masalah anggaran tidak ada kekhawatiran sedikit pun," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Dewa Indra mengemukakan, hingga Sabtu (4/4), ada tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak lima orang. Sehingga secara akumulatif jumlah kasus positif di Bali ada 32. "Tambahan kasus positif sebanyak lima orang itu, kelimanya WNI asal Bali. Semuanya imported case, artinya yang positif ini membawa Covid-19 karena baru datang dari luar negeri," ujarnya.

Dewa Indra menambahkan, secara akumulatif jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Provinsi Bali ada 183 orang. "PDP ada penambahan delapan orang dibandingkan kemarin, sehingga akumulatif 183. Telah diambil sampel swab untuk diuji di lab. Hasilnya 129 orang dinyatakan negatif dan 32 positif," ucapnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement