Sabtu 04 Apr 2020 16:41 WIB

2.092 Orang Positif Corona, Jubir: Tetap Tinggal di Rumah

Jubir Penanganan Corona meminta masyarakat patuh atas imbauan tetap tinggal di rumah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Bayu Hermawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA FOTO
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus positif corona di Indonesia terus bertambah, dan per hari ini jumlahnya telah mencapao 2.092 jiwa. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona (Covid-19), Achmad Yurianto kembali mengingatkan agar masyarakat benar-benar mematuhi imbauan tetap berada di dalam rumah untuk memutus rantai penularan.

"Tetap tinggal di rumah adalah jawaban terbaik, tidak melakukan perjalanan kemanapun, termasuk pulang kampung, datang ke keluarga lain atau tempat lain. Upaya ini untuk memutus rantai penularan," ujarnya dalam video conference update Covid-19 di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (4/4).

Baca Juga

Yurianto menjelaskan, hingga Sabtu hari ini, tercatat kasus positif bertambah menjadi total 2.092 kasus dan 191 jiwa meninggal dunia. "Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 106 kasus, jadi totalnya 2.092 kasus yang tersebar di 32 provinsi. Kemudian ada tambahan korban meninggal dunia sebanyak 10 jiwa sehingga total 191 jiwa meninggal akibat Covid-19," jelasnya.

Ia menambahkan, kasus positif Covid-19 terus muncul karena pergerakan orang positif tanpa gejala. Karena itu, ia menyebutkan pemeriksaan molekuler juga terus dilakukan untuk menemukan kasus yaitu di lebih dari 7.800 orang yang ada di 120 kabupaten/kota. Pihaknya juga mencatat 16 orang berdasarkan pemeriksaan dua kali berturut—turut negatif Covid-19 sehingga total 150 orang sembuh. 

Yurianto juga mengingatkan, saat ini juga jadi periode musim pancaroba rentan terjadi demam berdarah dengue (DBD). Karena itu ia meminta masyarakat tinggal di rumah dan membersihkan sarang nyamuk yang tidak hanya mengendalikan Covid-19 melainkan juga DBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement