Senin 30 Mar 2020 16:57 WIB

Soal Anggaran, Kemenpora Komunikasikan ke Setiap Cabor

Sudah ada delapan cabor yang disetujui proposal pendanaanya.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Agung Sasongko
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar konferensi pers terkait virus corona dan keolahragaan nasional di kantor Kemenpora, Jumat (13/3).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar konferensi pers terkait virus corona dan keolahragaan nasional di kantor Kemenpora, Jumat (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengedepankan komunikasi dua arah dengan pengurus cabang olahraga (cabor) selama pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan di Indonesia. 

Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto menyampaikan, pihaknya sudah mengetahui banyak aktivitas cabor yang secara tidak langsung terdampak virus corona. Sebab, beberapa agenda seperti latihan dan kompetisi yang diikuti perwakilan cabor harus terhenti, termasuk persiapan Olimpiade Tokyo yang juga ditunda hingga tahun depan. 

Baca Juga

Gatot juga melihat ada pengaruh pada penggunaan anggaran yang sudah digelontorkan ke pengurus cabor. Pasalnya, anggaran dana yang sudah cair ke beberapa cabor diperuntukkan untuk kompetisi tahun ini, sedangkan agenda olahraga sendiri banyak ditunda hingga waktu yang berbeda-beda. 

Sejauh ini, sudah ada delapan cabor yang disetujui proposal pendanaanya, yaitu PBSI (Bulutangkis), PABBSI (angkat besi), PBVSI (bola voli), ISSI (balap sepeda), Pelti (tenis lapangan), Perbakin (menembak), Taekwondo, dan Pertina (Tinju Amatir). 

PBSI dan PABBSI menjadi contoh dua federasi yang dijagokan mewakili Indonesia dalam Olimpiade. Namun tidak menutup kemungkinan, cabor lain juga memiliki kesempatan yang sama berpentas di Tokyo.

"Kepada cabor-cabor yang basis atletnya akan lolos, kami sudah tahu. Yang nantipun akan prakualifikasi tapi terpaksa ditunda, kami akan duduk bareng dengan cabor unruk mendapatkan pengarahan dari Kemenproa khususnya menteri," kata Gatot saat melakukan video konferensi dengan wartawan, Senin (30/3). 

"Seandainya akan ada perubahan (anggaran), kami sampaikan kepada mereka terutama yang sudah terima unuk melakukan revisi," ujarnya menambahkan.

Ia menegaskan, meski Olimpiade Tokyo ditunda, persiapan menuju pesta olahraga terbesar di dunia itu tetap harus berlanjut. Sebab, penundaan justru dapat dijadikan atlet sebagai momen meningkatkan kualitas dengan rentang waktu yang lebih panjang.

"Sebagai (bentuk) komitmen, kami tetap ikut dalam olimpiade, terkait dengan anggaran kami akan coba memperjuangkan kalau nanti ada penambahan atlet," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement