Ahad 29 Mar 2020 21:39 WIB

Sukabumi Siapkan Pusbang Dai untuk Tempat Isolasi

Gedung Pusbang Dai ini bisa menampung sekitar 400 orang.

Red: A.Syalaby
Petugas menyemprot disinfektan di masjid tempat transit warga di Kota/Kabupaten Sukabumi dan membagikam masker, Ahad (22/3).
Foto: republika/riga nurul iman
Petugas menyemprot disinfektan di masjid tempat transit warga di Kota/Kabupaten Sukabumi dan membagikam masker, Ahad (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memanfaatkan Gedung Pusat Pengembangan Dakwah Islam (Pusbang Dai) untuk dijadikan ruang isolasi. Gedung yang berada di Kecamatan Cikembar ini akan disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien dalam pengawasan (PDP) wabah Covid-19.

Gedung Pusbang Dai ini bisa menampung sekitar 400 orang. "Lokasi ini digunakan jika ada lonjakan PDP yang nantinya akan disiapkan sarana dan prasarana sesuai protokol penanganan COVID-19," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Ahad (29/3).

Menurut dia, pemanfaatan gedung  dalam penanganan PDP bisa terpusat di satu titik. Tidak seperti saat ini yang tersebar di beberapa rumah sakit. Dengan demikian hal itu diyakini akan memudahkan petugas medis dalam menjalankan tugas kemanusiaannya.

Selain itu,  pemerintah menempatkan sejumlah tenaga medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengantisipasi terjadinya penularan dari pasien ke petugas medis yang sedang melaksanakan perawatan.

Dia melanjutkan, dalam mempercepat proses penanganan PDP, pihaknya menyiapkan ambulans yang bersiaga di setiap daerah. Dalam penyediaan armada ini pihaknya juga berkoordinasi dengan desa yang sudah memiliki ambulans. Langkah ini dilakukan, karena pihaknya khawatir ada peningkatan jumlah kasus PDP.

"Antisipasi sejak dini harus dilakukan agar penanganan pasien lebih cepat dan terkendali jika sarana serta prasarana sudah disiagakan," ujar dia.

Marwan mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat penanggulangan penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19. Beberapa diantaranya yakni penyemprotan secara massal ke sejumlah lokasi, membubarkan kerumunan massa yang berkumpul untuk pulang dan tinggal di rumah masing-masing.

Pihaknya juga akan mengerahkan petugas keamanan, mulai dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polri, TNI, Linmas dan lainnya untuk memberikan teguran dan imbauan kepada warga agar tidak keluyuran, apalagi nongkrong. Pihaknya juga akan membuat jadwal bergiliran selama dalam masa darurat virus ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement