Sabtu 28 Mar 2020 17:38 WIB

Jubir Bantah Kurangnya Ventilator Penyebab Pasien Meninggal

Jubir Pemerintah menyebut korban Corona meninggal umumnya karena penyakit lain

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mempersiapkan alat medis ventilator di RS Darurat Covid-19 Kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Jubir Pemerintah menyebut korban Corona meninggal umumnya karena penyakit lain
Foto: Thoudy Badai/Republika
Petugas mempersiapkan alat medis ventilator di RS Darurat Covid-19 Kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Jubir Pemerintah menyebut korban Corona meninggal umumnya karena penyakit lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto membantah minimnya alat ventilator selama ini jadi salah satu dalang tak terselamatkannya pasien positif corona.

Yuri mengungkapkan pasien corona yang meninggal ternyata ada mengidap penyakit lain. Sehingga kehadiran ventilator belum tentu bisa menyelamatkan pasien secara langsung.

Baca Juga

"Tidak bisa dilihat begitu (penyebab meninggal), karena yang meninggal itu ada penyakit yang lain, salah satunya hiperglikemi tiba-tiba gula darah naik seribu," kata Yuri pada Republika.co.id, Sabtu (28/3).

Yuri menjelaskan kehadiran ventilator berfungsi sebagai alat bantu perawatan pasien corona di rumah sakit. Ada kalanya, pasien tersebut punya riwayat penyakit tertentu sehingga memperparah kondisinya ketika terjangkit corona.

"Ventilator hanya alat bantu nafas, manakala nafasnya terhenti. Kalau diapit dengan penyakit lain seperti gula maka bukan disebabkan ventilator. Ada juga yang meninggal karena infeksi menyeluruh akibat bakteri. Jadi bukan hanya karena (kekurangan) ventilator," tutur Yuri.

Hingga Sabtu, jumlah penderita corona di Tanah Air sudah mencapai 1.155 orang. Dari jumlah itu, 52 berhasil sembuh dan 102 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, pemerintah merencanakan impor alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis guna penanganan virus corona. Sebab, APD hanya tersedia 19 ribu buah. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam video konferensi di Jakarta, kemarin.

Stok cadangan nasional berkurang karena telah mendistribusikan 151 ribu APD ke 36 wilayah guna penanganan corona. Selain APD, pemerintah berupaya mengimpor ventilator. Alat bantu pernapasan itu menjadi rebutan di seluruh dunia karena luasnya pandemi corona. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement