Ahad 22 Mar 2020 20:45 WIB

Stok Pangan Sumsel Cukup Hingga Empat Bulan

Masyarakat diimbau tidak memborong kebutuhan pokok dalam masa darurat

Petugas membersihkan gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) dengan menggunakan cairan disinfektan di Depo Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (10/3/2020). ( Antara/Nova Wahyudi )
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas membersihkan gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) dengan menggunakan cairan disinfektan di Depo Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (10/3/2020). ( Antara/Nova Wahyudi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok pangan Provinsi Sumatera Selatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan. Masyarakat diimbau tidak memborong kebutuhan pokok dalam masa darurat virus corona ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan, Taufik mengatakan kebutuhan pangan masyarakat, seperti beras, daging sapi, telur ayam dalam kondisi cukup bahkan hingga bulan Ramadhan 1441 Hijriah.

“Sumsel sendiri surplus beras dengan kebutuhan per tahun sekitar 780.000 ton sementara produksinya sekitar 4,5 juta ton, artinya kebutuhan per tahun sebenarnya sudah bisa terpenuhi di panen pertama,” kata dia.

Apalagi, kata dia, panen pertama bakal dimulai pada April 2020 sehingga menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Taufik menambahkan, untuk kebutuhan daging sapi juga mencukupi hingga puasa dan Lebaran 2020 di mana saat ini sudah tersedia 3.200 ekor sapi potong. Jumlah ini tidak termasuk dari sapi milik masyarakat.

Kemudian, kebutuhan daging ayam juga terbilang stabil. Produksi ayam dari peternak per minggunya mencapai 126.000 ekor.

"Lalu produksi telur per minggunya saat ini mencapai 1.760 ton. Itu juga belum termasuk yang diproduksi masyarakat dan peternak besar. Jadi untuk memenuhikebutuhan sudahlebih dari cukup," kata dia.

Taufik menjelaskan peternak biasanya akan menambah produksi mereka mendekati puasa dan lebaran. Lantaran, pada waktu tersebut kebutuhan pangan meningkat.

Ia menjelaskan bahan pangan lain seperti sayur-sayuran dan bumbu ketersediannya juga mencukupi. Untuk cabai, konsumsi masyarakat per tahun mencapai 35.000 ton, sementara produksinya sebanyak 45.000 ton.

Lalu, untuk bawang putih masih ada stok dari kementerian yang cukup hingga tiga bulan ke depan.

"Hanya saja yang perlu diwaspadai pada waktu tanam. Biasanya saat musim tanam, harga cabai bisa tinggi karena stoknya sedang kosong. Tapi itu pada waktu-waktu tertentu saja," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement