Jumat 22 Sep 2023 18:37 WIB

PDAM di Daerah ini Pastikan Kebutuhan Air Bersih Pelanggan Aman

Distribusi air bersih saat ini berlangsung secara optimal.

Ilustrasi pengolahan air bersih.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Ilustrasi pengolahan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- PDAM Tirta Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan memastikan kebutuhan air bersih pelanggan di daerah itu aman selama musim kemarau tahun ini.

Direktur PDAM Tirta Raja OKU Abi Kusno menerangkan, meskipun kemarau berdampak pada kekeringan yang melanda sejumlah daerah di wilayahnya, namun distribusi air bersih terbilang masih aman.

Baca Juga

Ia memastikan distribusi air bersih saat ini berlangsung secara optimal dengan kapasitas produksi 300 liter/detik tersalurkan ke 17 ribu sambungan pelanggan di daerah itu dengan lancar.

"Secara teknis operasional sistem pengolahan berjalan lancar. Kecuali jika terjadi gangguan pada listrik PLN ataupun musibah bencana alam dan non alam itu di luar kemampuan kami," kata dia di Baturaja, Jumat (22/9/2023).

Untuk menjaga pasokan air agar tetap aman, pihaknya melakukan pemeliharaan sistem pengolahan secara berkala seperti perawatan pada pompa dan pipa induk agar operasional distribusi air bersih berjalan optimal.

Termasuk pengurasan lumpur di seluruh booster unit layanan milik PDAM Tirta Raja OKU juga sudah dilakukan secara bertahap sejak Januari 2023.

Pengurasan di booster unit pelayanan ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas air bersih yang mengalir ke pipa pelanggan agar tetap jernih.

"Namun yang kami waspadai dan selalu dipantau yaitu ponton Bakung dimana posisi ponton saat ini hampir naik ke permukaan karena air sungai mulai dangkal," katanya.

Ponton Bakung ini memiliki sekitar 6.000 pelanggan dengan cakupan daerah suplai antara lain kawasan Bakung, Perumahan Guru, Gotong Royong, Sekar Jaya, Sukaraya, Tanjung Kemala, dan Sebagian Kelurahan Sukajadi.

Oleh sebab itu, sebagai upaya antisipasi pihaknya akan segera membuat bendungan sementara agar meskipun dangkal, air sungai masih bisa dihisap mesin ponton.

"Jika memang debit air tidak bisa dihisap lagi oleh mesin ponton, maka akan kami membuat bendungan menggunakan batu-batu yang ada di sekitar sungai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement