Ahad 22 Mar 2020 18:13 WIB

Dokter Jadi Korban Corona, Ini Respons Jubir Pemerintah

Pemerintah akan mengirimkan APD buat tenaga medis besok.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih menghimpun data resume medis para dokter di Tanah Air yang dikabarkan meninggal dunia pascamerawat pasien positif terinfeksi virus novel corona (Covid-19). Selain mendata dokter yang meninggal dunia, alat pelindung diri (APD) untuk dokter dikirimkan besok Senin (24/3).

"Masih saya mintakan resume medis dari dokter yang merawat (pasien positif Covid-19)," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (23/3).

Baca Juga

Untuk melindungi dokter, ia menambahkan sebanyak 95 ribu APD akan dikirimkan Gugus Tugas penanganan Covid-19. Pengiriman APD akan dilakukan besok Senin.

"Mekanisme distribusi diatur Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Data kasus juga jadi pertimbangan," katanya.

Sebelumnya Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membenarkan tiga dokter mengembuskan napas terakhir akibat terserang virus novel Corona (Covid-19) usai menangani pasien yang positif terinfeksi virus itu.

Karena itu, IDI meminta kebutuhan alat pelindung diri (APD) segera dipenuhi."Iya benar, tiga dokter yang meninggal dunia yaitu dokter spesialis saraf Hadio Ali Khazatsin, spesialis bedah Djoko Judodjoko, dan spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) Adi Mirsa Putra," ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (23/3).

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sesama dokter, tiga tenaga medis ini tertular Covid-19 usai merawat pasiennya. Sayangnya, dia melanjutkan, IDI belum mendapatkan informasi resmi dari pemerintah.

Bahkan, dia melanjutkan, permintaan APD yang telah dikeluhkan dan diutarakan IDI hingga kini belum dipenuhi pemerintah. "Belum. Kami sangat memohon untuk segera terpenuhi," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement