Ahad 22 Mar 2020 00:03 WIB

Chloroquine Dinilai Mempercepat Penyembuhan Pasien Covid-19

RSPI Sulianti Saroso Apresiasi Penyerahan Obat Chloroquine dari Kementerian BUMN

Kotak berisi obat Chloroquine
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kotak berisi obat Chloroquine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Moh. Syahril mengapresiasi langkah Kementerian BUMN bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang menyerahkan 1.000 butir chloroquine ke rumah sakit itu, Sabtu (21/3). dr. Syahril mengatakan, chloroquine digunakan di beberapa negara untuk mempercepat proses penyebuhan pasien Covid-19.

"Kami ucapkan terima kasih kepada BUMN melalui Kimia Farma atas support-nya dengan obat chloroquine," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Baca Juga

dr. Syahril mengatakan bahwa obat ini bukanlah obat baru, namun sebelumnya pernah digunakan untuk penyembuhan penyakit malaria. Lebih lanjut, ia menyebut sejumlah negara lain yang terdampak virus corona baru (COVID-19) juga menggunakan obat ini sebagai salah satu upaya penyembuhan.

"Obat ini sebetulnya untuk malaria, ya. Namun di beberapa negara memakai ini. Namun agar tidak salah paham, ini bukan drug of choice, ini bukan kita minum langsung sembuh, bukan. Obat ini memang dipakai di beberapa negara yang telah melakukan," jelas Syahril.

Bicara soal efek yang dihasilkan oleh chloroquine, ia mengatakan chloroquine yang telah digunakan oleh beberapa negara dan menunjukkan hasil positif itu lebih digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan. "Kalau efek, diharapkan obat ini mampu memperkuat kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan pasien Covid-19," kata Syahril.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah Indonesia akan memesan jutaan obat untuk menyembuhkan Covid-19. Obat bernama Avigan dan chloroquine ini merupakan hasil riset dan pengalaman sejumlah negara dalam menghadapi wabah yang disebabkan virus corona jenis baru.

Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi. Sementara Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan BUMN Farmasi memiliki sekitar tiga juta klorokuin produksi PT Kimia Farma. Jika satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir, dia menyebut setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat itu.

"Kalau memang efektif, tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).

Erick melanjutkan, BUMN juga menjamin bisa membantu pengadaan obat avigan dari Jepang. Kantor BUMN bersama Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo sudah meminta pihak produsen untuk menyediakan bagi Indonesia, jika dibutuhkan.

"Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement