Sabtu 21 Mar 2020 16:56 WIB

Masyarakat Diimbau tak Perlu Berburu Obat Chloroquine

Jubir pemerintah mengingatkan masyarakat tak perlu berburu obat Chloroquine.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengimbau masyarakat tidak langsung memburu obat Chloroquine di pasaran. Chloroquine dan Avigan merupakan dua jenis obat yang digunakan pemerintah untuk menyembuhkan pasien terjangkit virus corona atau Covid-19.

"Masyarakat tidak perlu berbondong-bondong untuk membeli dan menyimpannya di rumah, karena ini obat yang hanya diberikan melalui resep dokter dan tentunya pengawasan tenaga kesehatan," ujar Yurianto dalam siarang langsung konferensi pers, Sabtu (21/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, Chloroquine berguna untuk penyembuhan pasien Covid-19 berdasarkan pengalaman penggunaannya di beberapa negara yang terjangkit virus corona. Maka, Indonesia pun mulai mendatangkan obat tersebut bersama obat avigan.

Yurianto mengingatkan, Chloroquine merupakan obat keras yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter. Ia meminta masyarakat tidak mempersepsikan Chloroquine dapat mencegah infeksi Covid-10.

"Oleh karena itu kami mohon tidak ada persepesi yang salah yang menganggap bahwa Chloroquine adalah obat untuk mencegah infeksi Covid-19," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sejumlah obat telah dipesan untuk menyembuhkan pasien positif corona. Obat itu di antaranya obat aviga dan Chloroquine.

Pemerintah akan mendatangkan 5.000 obat avigan dan sebanyak dua juta lainnya masih dalam proses pemesanan. Sedangkan, obat jenis Chloroquine saat ini telah siap sebanyak tiga juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement