Rabu 18 Mar 2020 12:05 WIB

Tempat Parkir di Yogyakarta Disemprot Desinfektan

Penyemprotan desinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyemprotan desinfektan. Ilustrasi
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Penyemprotan desinfektan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menyemprot beberapa Tempat Khusus Parkir (TKP) dengan desinfektan, Rabu (18/3). Penyemprotan dilakukan guna menanggulangi penyebaran virus Corona.

Penyemprotan dilakukan di tempat parkir Senopati, Sriwedani, Ngabean, Limaran hingga Abu Bakar Ali. Penyemprotan difokuskan di tempat parkir karena masih ada wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Baca Juga

"Ini adalah bentuk usaha kita, karena para wisatawan masih datang ke Yogyakarta. Jadi kewajiban pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjaga fasilitas umum agar tetap higienis," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat melakukan penyemprotan, Rabu (18/3).

Selain penyemprotan, kerja bakti juga dilakukan untuk membersihkan seluruh tempat parkir. Ia pun meminta agar di tiap TKP disiapkan tempat untuk mencuci tangan.

"Juga akan disiapkan tempat cuci tangan di setiap TKP, di Malioboro juga ada sejumlah titik yang bisa digunakan untuk cuci tangan," ujar Heroe.

Selain itu, ia juga meminta seluruh toko, pusat perbelanjaan dan kantor untuk menyiapkan tempat cuci tangan. Termasuk membersihkan lingkungan kantor dalam rangka memutus sebaran virus yang menempel di tempat-tempat dan fasilitas publik.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan, penyemprotan di tempat parkir ini dilakukan karena dianggap sebagai titik pertama yang dikunjungi wisatawan. Terutama tempat parkiran yang berada di dekat kawasan Malioboro.

Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan 400 orang. Mulai dari unsur masyarakat, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, TNI, Polri dan BPBD Kota Yogyakarta.

"Setelah dilakukan pembersihan dan penyemprotan nanti akan kami siapkan alat penyemprotan di setiap TKP. Sehingga, tiga hari sekali pengelola bisa melakukan secara mandiri," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement