Jumat 13 Mar 2020 18:15 WIB

Gubernur Babel Target 1,2 Juta Pohon Mangrove dan Jambu Mete

Penanaman mangrove dan biji mete memiliki dampak ekonomi di masyarakat.

Gubernur Erzaldi Rosman pada acara Rehabilitasi Hutan dan Lahan Menuju Hari Mangrove Sedunia di Babel, di Jalan Lintas Timur, Jumat (13/03/20).(Pemprov Bangka Belitung)
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Erzaldi Rosman pada acara Rehabilitasi Hutan dan Lahan Menuju Hari Mangrove Sedunia di Babel, di Jalan Lintas Timur, Jumat (13/03/20).(Pemprov Bangka Belitung)

REPUBLIKA.CO.ID, REBO -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menginstruksikan gerakan menanam mangrove dan jambu mete sebanyak 1,2 juta pohon dilakukan se-Babel. Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2020 mendatang.

Jambu mete dipilih karena sangat cocok di lahan yang berpasir bekas tambang. Selain itu, biji mete memiliki dampak ekonomi di masyarakat dan juga bagus bagi kesehatan jantung.

Baca Juga

“Jambu mete ini dijadikan snack yang paling bagus bagi kesehatan jantung. Sedangkan buahnya bisa kita jadikan jus,” ungkap Gubernur Erzaldi Rosman pada acara Rehabilitasi Hutan dan Lahan Menuju Hari Mangrove Sedunia di Babel, di Jalan Lintas Timur, Jumat (13/3).

Pohon mete membutuhkan waktu lima tahun untuk berbuah dan siap panen. Selama menunggu masa panen, Gubernur Erzaldi Rosman menyarankan kepada komunitas yang akan memelihara jambu mete ini agar juga menanam berbagai macam buah yang dapat ditanam berdampingan.

Selain itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Babel, Marwan menyatakan bahwa, Dishut telah melakukan rangkaian kegiatan penanaman mangrove sejak bulan Februari lalu.“Kegiatan roadshow marathon penanaman mangrove dan jambu mete ini dilakukan setiap hari Jumat dari KPH ke KPH,” ungkapnya.

Untuk itu, dinas kehutanan telah menginstruksikan kepada seluruh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) untuk menanam empat hektare mangrove di pantai dan empat hektare jambu mete di darat yang dilakukan di daerah KPH masing-masing.

“Setelah kita tanam, nanti akan diserahkan kepada masyarakat untuk memelihara dan menjaganya, dan hasilnya untuk mereka,” ungkapnya.

Berdasarkan pandangan Kadishut Marwan, kebutuhan akan kacang mete di Kepulauan Babel sendiri masih dirasa kurang. Babel masih melakukan impor kacang mete dari Wonogiri.

“Mete di Bangka untuk lokal sendiri masih kekurangan. Kita masih impor dari Wonogiri sana. Apalagi menghadapi lebaran. Sudah saatnya kita mempersiapkan,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement