REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,8 menguncang Pesisir Bengkulu, Provinsi Bengkulu dan Lampung Barat pada pukul 21.06 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo 5,8 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,6," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/3).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5.93 Lintang Selatan (LS) dan 102.94 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 kilometer (Km) arah Tenggara Enggano, Bengkulu pada kedalaman 27 km.
Dia mengatakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Hal itu terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau Thrust fault.
Hingga saat ini, ujar dia, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun, BMKG mengatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujar dia.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 5,0 juga terjadi pada pukul 17.18 WIB yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, yang dirasakan masyarakat hingga ke Jakarta.
Lokasi gempa berada di darat pada 6.89 lintang selatan,106.62 bujur timur atau berjarak 13 km timur laut Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada kedalaman 10 km.