REPUBLIKA.CO.ID, Balikpapan (28/02/2020) – Ali Mardani bersama kelima adiknya kini berstatus yatim piatu. Hal tersebut mereka alami setelah kedua orang tuanya meninggal dunia pada hari yang sama. Tak lama kemudian, kisah hidup mereka didengar banyak orang dan diperbincangkan di media sosial. Masyakarat ikut berempati terhadap keenam saudara yang tinggal di Kota Balikpapan ini.
Tak terkecuali, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang langsung menginstruksikan agar keenamnya mendapatkan jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan.
Keenam bersaudara yang mendapatkan JKN-KIS adalah Ali Mardani siswa kelas tiga SD, Alika Mardani siswa kelas satu SD, Alifa Alfira Mardani (6), Aldo Lilah Mardani (4), Dira Naura Mardani (2) dan Safayanti Bulan Mardani yang berusia satu bulan enam hari.
Kedua orangtua mereka ini meninggal pada hari yang sama, karena sakit hipertensi, Ahad (23/2). Sang ayah, Yaya Handani (33) meninggal saat jenazah istrinya, Sri Haryanti (27) tengah dimandikan.
Pemerintah Daerah Balikpapan serta BPJS Kesehatan bergerak cepat mendaftarkan keenam anak yang kini tinggal bersama kakek dan neneknya di salah satu rumah di wilayah Kelurahan Sepinggan Baru. Kartu JKN-KIS juga langsung diantar ke rumah duka, Jumat (28/02).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Sugiyanto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya kedua orang tua Ali Mardani dan adik-adiknya.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya kedua orang tua Ali dan adik-adiknya. Kami bersama pemerintah ingin memberikan jaminan kesehatan bagi Ali dan adik-adiknya. Mudah-mudahan kartu JKN-KIS yang diterima Ali dan adik-adiknya dapat bermanfaat, " ujar Sugiyanto.
Jauh sebelum kejadian ini terjadi, kedua orangtua Ali bersaudara memang telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014 dan beberapa kali memanfaatkan Program JKN-KIS untuk menerima pelayanan kesehatan, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di rumah sakit, mulai dari pelayanan rawat jalan maupun rawat inap. Kini, jaminan kesehatan keenam anak tersebut telah ditanggung Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Balikpapan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati menyebutkan pemerintah ikut turun langsung memperhatikan salah satu warganya tersebut.
"Alhamdulillah, untuk kejadian ini Bapak Walikota sudah melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi dari keenam anak ini. Diharapkan dengan diterbitkan kartu dan sudah dijamin di program JKN-KIS, dapat dimanfaatkan anak-anak ini jika membutuhkan ketika berobat. Insya Allah kartu ini akan bermanfaat bagi mereka," ujar Alwi.
Kunjungan ini disambut hangat Wa Ode Rusdiana, nenek dari keenam anak tersebut. Dengan berlinang air mata, Rusdiana mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah dan BPJS Kesehatan terhadap kejadian yang dialami oleh keluarganya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan pemerintah dan juga BPJS Kesehatan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat membantu saya untuk mengasuh keenam anak ini dan kartu ini dapat bermanfaat bagi kami. Dan juga, saya ucapkan terima kasih banyak ke Bapak Jokowi. Semoga bisa ketemu Bapak suatu hari nanti. Terima kasih banyak Pak," ujar Rusdiana.(KA/yo)