REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau masyarakat di daerah ini mewaspadai cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini ditandai hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan badai petir.
"Peringatan imbauan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, Jumat (28/2).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diprakirakan sejumlah wilayah Kabupaten Lebak dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan juga disertai kilat atau petir dan angin kencang.
BPBD Lebak menyampaikan peringatan kewaspadaan cuaca buruk tersebut kepada aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan serta relawan. Cuaca ekstrem itu berpotensi menimbulkan bencana alam sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori daerah langganan bencana alam, seperti banjir, longsor, kebakaran, kekeringan, krisis air bersih, angin kencang, hingga gempa. "Kami berharap melalui peringatan kewaspadaan itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material," katanya.
Menurut Kaprawi, potensi bencana alam di Kabupaten Lebak antara lain meliputi Kecamatan Lebakgedong, Cipanas, Muncang, Sobang, Cibeber, dan Cileles. Belum lama ini ribuan warga mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cimarga, Cipanas, Curugbitung, dan Maja.
Banjir bandang dan longsor tersebut mengakibatkan sembilan warga meninggal dunia. Puluhan jembatan dan sekolah serta pesantren juga rusak berat. "Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam jika hujan terus menerus dengan intensitas lebat dan sedang sebaiknya mencari lokasi yang aman," ujarnya.