Sabtu 22 Feb 2020 11:48 WIB

Kenduri Kebangsaan Upaya Konsolidasi Bangsa

Konsep kenduri dipilih lantaran tidak lepas dari kearifan lokal masyarakat setempat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gladi bersih Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireun, Aceh.
Foto: Agus Raharjo
Gladi bersih Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireun, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,BIREUN -- Ketua Forum Besar Anggota DPR-DPD Asal Aceh Nasir Djamil mengungkapkan bahwa acara Kenduri Kebangsaan yang hari ini digelar di Kompleks Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh, merupakan sebuah upaya konsolidasi kebangsaan. Ia berharap kegiatan serupa juga diikuti daerah lain.

"Kenduri kebangsaan yang digagas oleh forum bersama anggota DPR dan DPD RI Aceh, Yayasan Sukma dan Media Grup ini diharapkan menarik perhatian semua provinsi sehingga ini dimulai dari Aceh," kata Nasir, Sabtu (22/2).

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut berangkat dari kekhawatiran terpolarisasinya masyarakat akibat isu-isu SARA. Oleh karena itu konsolidasi perlu dilakukan untuk menjaga persatuan Indonesia.

"Jadi, sila ketiga pancasila yang mengtatakan bahwa persatuan indonesia, salah satunya harus kita wujudkkan dalam bentuk konsolidasi kebangsaan itu," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Yayasan Sukma, Lestari Moerdijat. Lesaltari mengatakan acara tersebut digelar sebagai upaya rekonsiliasi sesama anak bangsa usai pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. 

"Pada saat itu kawan-kawan (Forbes) menyampaikan kepada Pak Surya (Paloh) kondisi yang terjadi di Aceh pasca pemilu legislatif dan pemilu presiden, jadi situasinya semuanya ya luka-luka itu masih sangat dalam, perpecahan dan masyarakat terbelah. Padahal sementara di pusat semuanya sudah melakukan rekonsiliasi," kata Lestari, Sabtu.

Konsep kenduri dipilih lantaran tidak lepas dari kearifan lokal masyarakat setempat di setiap acara-acara besar. Melalui kenduri semua orang bisa duduk dan makan bersama-sama.

"Tentu kenduri ini adalah bagian dari merajut kebangsaan dan  keindonesiaan, merajut kebangsaan Indonesia tentu tidak lepas dari semangat dan filosofi dari empat pilar kebangsaan Pancasila, NKRI, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika," ucap politikus Partai Nasdem. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement