Sabtu 22 Feb 2020 08:18 WIB

Kunjungi Bireuen, Jokowi Hadiri Kenduri Kebangsaan

Presiden juga akan menyerahkan langsung sertifikat hak atas tanah untuk rakyat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Fakhruddin
Presiden Joko Widodo bersama jajarannya meninjau proyek Seksi IV Jalan Tol Aceh - Sigli di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Jumat (21/2) sore. Total panjang proyek Jalan Tol Aceh - Sigli mencapai 74,2 kilometer dengan nilai investasi Rp 12,3 triliun.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Presiden Joko Widodo bersama jajarannya meninjau proyek Seksi IV Jalan Tol Aceh - Sigli di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Jumat (21/2) sore. Total panjang proyek Jalan Tol Aceh - Sigli mencapai 74,2 kilometer dengan nilai investasi Rp 12,3 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bertolak ke Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, pada Sabtu (22/2). Kepala Negara beserta rombongan terbatas lepas landas menuju kabupaten tersebut dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU melalui Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar.

Di Bireuen, menurut siara pers istana, Presiden akan menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa. "Kenduri Kebangsaan tersebut digelar dalam rangka membangun semangat keindonesiaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini, Sabtu (22/2). 

Selain menghadiri acara tersebut, Presiden Joko Widodo juga direncanakan untuk menyerahkan langsung sertifikat hak atas tanah untuk rakyat. Penyerahan sertifikat tersebut sekaligus menandai berakhirnya rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Riau dan Aceh sejak Kamis, (20/2). 

Sebelumnya pada Jumat (21/2), Jokowi meninjau pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau. Presiden optimistis seksi 4 ruas tol tersebut sudah bisa dilalui kendaraan pada April 2020 atau sebelum Lebaran tahun ini. Saat ini, pembangunan ruas tol sepanjang 131,48 kilometer tersebut telah mencapai kurang lebih 90 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement