Rabu 19 Feb 2020 12:17 WIB

Pemerintah Klaim Banjir Bukan di Lokasi Ibu Kota Baru

Menteri Monoarfa menyebut pemerintah telah memperhitungkan lokasi aman dari banjir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut lokasi banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bukan berada di titik lokasi ibu kota baru. Menurutnya, pemerintah telah memperhitungkan dengan pasti lokasi pembangunan ibu kota baru nanti.

"Nggak kita nggak, memang daerah landai air itu kita sudah perhitungkan ada. Tapi nggak persis di tempat itu," jelas Suharso di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (19/2).

Suharso menyebut pemerintah telah memiliki peta banjir 50 tahunan dan 100 tahunan di kawasan tersebut. Sehingga, pemerintah yakin lokasi ibu kota baru tak akan terendam banjir.

"Nggak. Tapi kita tahu. Malah kita punya peta banjir 100 tahunan banjir 50 tahunan yang sebelum-sebelumnya. Kita tahu persis keadaan di sana," tambah dia.

Seperti diketahui, hujan yang mengguyur sejak Senin (17/2) sore hingga malam hari menyebabkan banjir merendam Desa Bukit Subur Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Akibatnya, banjir merendam permukiman warga dan 379 jiwa terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement