REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendapatkan penghargaan antikorupsi dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF). Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras, keberanian, dedikasi, dan komitmen Novel dalam memberantas korupsi.
"Penghargaan ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan terhadap semua pihak yang memilih jalan untuk berjuang memberantas korupsi, baik di Malaysia, Indonesia dan di seluruh dunia," kata Novel dalam keterangan tertulis, Rabu (12/2).
Menurut Novel penghargaan yang ia terima merupakan inisiatif yang menegaskan bahwa isu pemberantasan korupsi bukan hanya permasalahan masing-masing negara. "Tetapi juga merupakan masalah bersama masyarakat dunia," ucap Novel.
Novel juga mengapresiasi pemerintah Malaysia atas pencapaian peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) sebesar 6 (enam) point pada tahun 2019. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa, yang hanya bisa tercapai atas kerja keras dan konsistensi dalam menindak dan mencegah korupsi.
"Selain itu, apresiasi saya terhadap upaya Pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan kepada para petugasnya dalam melaksanakan tugas untuk memberantas korupsi," tuturnya.
Novel berharap Pemerintah Malaysia dalam hal ini Perdana Menteri, Tun DR. Mahathir bin Mohamad dapat menularkan keberhasilan dalam memberantas korupsi dan melindungi petugas pemberantas korupsi kepada negara lain, khususnya Pemerintah Indonesia.
"Saya juga berharap semoga pegawai KPK, dan para aktivis anti-korupsi di Indonesia terus bersemangat untuk berjuang melawan korupsi, di tengah pelemahan terhadap KPK yang sekarang sedang terjadi," tambahnya.
Selain Novel, PIACCF juga memberikan penghargaan kepada mendiang Kevin Anthony Morais, penuntut pada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia. Penghargaan ini diberikan di Putrajaya Marriot Hotel, Kuala Lumpur, Selasa (11/2) malam.
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango mengapresiasi pencapaian Novel Baswedan yang mendapat penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF), Dato Muhammad Salim Sundar. "Tentu kami mengucapkan selamat buat bung Novel sekaligus ikut berbangga, karena beliau bagian dari KPK," kata Nawawi.
Mantan Hakim tersebut berharap agar capaian yang didapat Novel dapat menjadi motivasi bagi pegawai KPK lainnya dalam pemberantasan korupsi. Namun, lanjut Nawawi, tentu saja mendapatkan penghargaan bukanlah tujuan dalam bekerja.
"Yang terpenting adalah semangat pengabdian yang tak ada hentinya dalam pmberantasan korupsi di negeri tercinta ini," ucap Nawawi.