Jumat 07 Feb 2020 06:30 WIB

Soal Pemulangan WNI ISIS, Diaz: Perlu Kajian Matang.

Diaz menyatakan⁸, kepulangan WNI eks ISIS sebenarnya layak ditolak.

Staf Khusus Presiden dan Ketum PKPI Diaz Hendropriyono.
Foto: Dok pribadi
Staf Khusus Presiden dan Ketum PKPI Diaz Hendropriyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf khusus (Stafsus) Presiden Bidang Isu Strategis Diaz Hendropriyono menyebut pemulangan WNI eks anggota ISIS harus melalui kajian panjang. Jika ditanya secara pendapat persona, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono ini tak mendukung apabila WNI eks ISIS dipulangkan ke Indonesia.

 

“Sejalan dengan pendapat Presiden Joko Widodo, yang menolak jika WNI eks ISIS dipulangkan ke Indonesia. Saya juga demikian,” kata Diaz di Jakarta, Kamis (6/2).

 

Menurut Diaz, pada umumnya, nyaris tidak ada negara yang mau menerima lagi warga negaranya pulang setelah sekian lama menjadi bagian dari ISIS. Diaz mengatakan, melihat dari sudut pandang strategis dan keamanan, pemulangan eks ISIS sangatlah berisiko untuk negara.

 

"Memang kebanyakan dari eks teroris inginnya pulang ke negara asal. Termasuk itu juga terjadi di Indonesia," kata Diaz.

 

Diaz mengakui, banyak WNI eks teroris yang ingin dipulangkan. Menurut dia, untuk menyikapai ini, semua elemen pemerintahan harus bersama memberikan perhatian serius. Itu karena, hal tersebut berkaitan dengan banyak aspek seperti keamanan, hukum, dan sosial.

 

“seluruh elemen pemerintahan harus bersinergi, harus ada keseragaman dalam bersikap supaya satu visi," kata Diaz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement