Kamis 06 Feb 2020 12:49 WIB

Pemkot Tangerang akan Perbaiki Tanggul Kali Angke

Perbaikan akan dilakukan saat kondisi air mulai surut.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan memperbaiki bagian tanggul Kali Pesanggrahan yang jebol di Kawasan Komplek IKPN Bintaro, Jakarta, Ahad (5/1).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan memperbaiki bagian tanggul Kali Pesanggrahan yang jebol di Kawasan Komplek IKPN Bintaro, Jakarta, Ahad (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan segera menanggulangi tanggul jebol di Perumahan Periuk Damai, Kota Tangerang. Penanggulangan tersebut nantinya dilakukan saat kondisi air mulai surut.

"Untuk saat ini fokus sama evakuasi dulu, setelah nanti surut baru perbaikan supaya lebih mudah.  Kita juga pasang pompa air untuk alirkan air ke sungai supaya air surut lebih cepat," kata Sekretaris Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzeni saat dihubungi Kamis, (6/2).

Baca Juga

Taufiq menjelaskan bahwa yang jebol adalah dinding pemisah antara tepian kali dengan rumah warga yang terbuat dari tumpukan batu kali. Hujan yang mengguyur Tangerang pada waktu lalu membuat volume air di Kali Ledug melebihi kapasitas.

“Iu yang membuat pemisah tersebut jebol mengakibatkan rumah warga terendam air. Itu sebenarnya bukan tanggul, tapi pemisah antara tepi kali dan jalan. Jadi begitu air meluap, langsung meluber ke pemukiman,” katanya.

Taufik melanjutkan posisi kali tersebut berada di atas pemukiman warga. Sedangkan banyak dari wilayah sekitar kali memiliki ketinggian yang berbeda-beda, sehingga wilayah yang paling rendah terdampak banjir paling parah hingga mencapai 2,5 meter.

"Jadi posisi rumah warga, terutama yang di RT 08 ada di bawah kali. Sehingga terdampak paling parah. Jadi yang rumahnya di dataran lebih tinggi juga ikut kena karena luapan airnya besar sekali.,” katanya.

Dalam satu RW tersebut ada lima RT yang terdampak. Ada 279 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 1.116 terdampak luapan air air sungai tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Periuk BPBD Kota Tangerang Kamaludin Azizi mengatakan adanya kenaikan air secara signifikan setelah jebolnya tanggul anak Kali Angke. “Jebolnya tanggul tersebut membuat air dari aliran anak Kali Angke mengalir ke perumahan warga. Sehingga yang tadinya banjir hanya 60 sentimeter mencapai 2,5 meter," jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkot Kota Tangerang masih berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Sejumlah dinas terkait juga melakukan penanganan dan evakuasi terhadap wilayah terdampak banjir. Termasuk Dinas PUPR juga akan segera menanggulangi tanggul yang jebol tersebut segera setelah air surut untuk memudahkan proses perbaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement