Selasa 04 Feb 2020 14:26 WIB

Bupati Natuna Minta Kompensasi Pemerintah

Bupati Natuna meminta kompensasi berupa rumah sakit dengan peralatan lengkap.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
WNI dari China yang mendarat di Bandara Hang Nadim Batam untuk selanjutnya menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau
Foto: Istimewa
WNI dari China yang mendarat di Bandara Hang Nadim Batam untuk selanjutnya menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal meminta kompensasi dari pemerintah karena wilayahnya menjadi lokasi observasi 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Mereka akan diobservasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

Ia menjelaskan kompensasi yang diinginkan, yakni pemerintah membangun rumah sakit dengan peralatan yang lengkap di Natuna. Dengan demikian, warganya memiliki fasilitas kesehatan yang baik.

Baca Juga

"Betul (minta kompensasi), yang jelas kami minta nanti dibangun rumah sakit yang lebih lengkap," ujar Abdul di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2).

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk merealisasikan hal tersebut. Sebab saat ini, tak sedikit dari warganya yang panik dan takut dengan virus corona.

"Sekarang ini untuk mengatasi permasalahan itu, kami minta dibantu peralatan yg kurang di RS kami itu untuk supaya segera juga diperhatikan," ujar Abdul.

Ia menyebutkan Menkes Terawan sudah menyanggupi permintaan dan siap membantu perihal keperluan dari masyarakat Natuna. "Sudah kita bicarakan, pemerintah pusat tadi melalui Pak Menteri Kesehatan mengatakan akan membantu apa yang diperlukan tentang kesehatan," ujar Abdul.

Saat ini, kata Abdul, masyarakat Natuna sudah mulai paham dengan adanya observasi WNI dari Wuhan di Natuna. Kunjungannya ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Komisi IX DPR juga membuat masyarakat di sana lebih tenang.

"Jadi yang datang sehat, masyarakat Natuna sehat, dan kita semua selamat. Itu tadi yang ingin kita lakukan," ujar Abdul.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement